Rate this book

Aku Tahu Kamu Hantu (2013)

by Eve Shi(Favorite Author)
4.13 of 5 Votes: 6
ISBN
9797806529 (ISBN13: 9789797806521)
languge
English
genre
publisher
GagasMedia
review 1: Suka, meskipun bacanya sambil merinding dan sesekali lirik jendela. Ditambah lagi tiap pergantian bab ada gambar serem si hantu yang makin lama makin jelas rupanya. Udah deh, langsung ambil buku lain buat nutupin gambar itu kalau baca di halaman awal bab.Cerita diawali dengan kejadian-kejadian aneh yang dialami Liv di hari ulang tahunnya yang ke 17. Alih-alih mendapatkan hadiah spesial, hadiah ulang tahunnya kali ini sungguh di luar batas impian seorang remaja saat berulang tahun. Liv mulai melihat penampakan!Ternyata kemampuannya melihat makhluk tak kasat mata ini menurun dari neneknya, ibunya, hingga kini dirinya. Di mulai dari penampakan seorang anak kecil tetangganya, lalu sosok putih di kamar mandi, dan terakhir sosok teman sekolahnya. Tak hanya itu, ketika berjalan-j... morealan ke mal pun Liv melihat penampakan. Hiy... serem ajah!Frans, adalah salah satu hantu yang menampakkan diri padanya. Frans menghilang sejak seminggu dan belum pulang ke rumah. Apakah yang terjadi pada Frans? Kenapa dia muncul di sekolah? Liv mengambil kesimpulan kalau Frans sudah tiada, dan arwahnya penasaran ingin ditemukan. Liv merasakan keganjilan saat Frans muncul di kelasnya, hantu Frans memandang salah seorang teman sekelasnya dengan penuh dendam. Lalu di kelas lain pun dia melakukan hal yang sama pada anak lain yang termasuk dalam genk Terrific Trio, tiga cowok ganteng dan berprestasi di sekolah, dan pastinya merupakan idola para gadis. Apakah mereka terlibat?Merasa kasihan pada Frans, Liv memutuskan untuk mencari di mana mayatnya disembunyikan, agar Frans dapat pulang dengan tenang dan tak terkurung di sekolah selamanya. Melawan Terrific Trio adalah hal terakhir yang ada dalam pikiran semua siswa di sekolahnya, namun Liv mencurigai mereka, dan dia harus membuka tabir yang menyelimuti misteri hilangnya Frans. Dan menemukan mayat Frans ternyata tidak semudah yang dia pikirkan.Saya sebenarnya lebih suka baca novel thriller dengan action gitu. Makanya pas baca ini, agak-agak merinding disko juga. Tapi sumpe bikin penasaran banget! Jadi meskipun takut, tetap pingin nyelesein baca buku ini sampai habis. Cuma sehari kelar. Gitu lah kalau buku bagus, nggak mau stop baca kalau belum selesai.Cucok sangat buat yang suka hantu-hantu dan penampakan. Ceritanya ringan, dikemas rapi. Gambar per bab nya juga bikin ngeri ke kamar mandi sendirian *Gleg*
review 2: "Lambat laun kamu akan terbiasa. Kalau tak dihiraukan, mereka bosan sendiri."Buku bacaan Reight book club edisi November, yang akhirnya kebagian juga buku hasil arisan GagasMedia. Buku inilah yang ditunjuk untuk dibahas.Sinopsis:Liv (Olivia), di ulang tahunnya yang ke 17, bukannya dapet hari yang membahagiakan, malah menerima hadiah tak mengenakkan berupa 'penglihatan'. Sewaktu di toilet sekolah dan bercermin, dia melihat penampakan wanita berpakaian serba putih berambut panjang yang membelakanginya. Disusul dengan penampakan-penampakan lain, seperti anak kecil yang mengetok2 jendela kamarnya... yang terletak di lantai 2! Kemudian ada pula Frans, salah satu murid di sekolahnya yang sudah hilang berhari-hari.Setelah bertemu dengan mamanya yang sudah bercerai dengan ayahnya, Liv diberitahu kalau penglihatan yang dimilikinya merupakan turunan dari keluarga ibunya. Intinya, sekarang dia bisa melihat roh halus. Liv tentu saja mesti membiasakan diri dengan hal ini, di samping permasalahan lain yang sedang dihadapinya sebagai seorang murid SMA. Perseteruan dengan murid2 populer yang sok, sahabat yang menjauh, murid lain yang suka sama dia, dan seubrek masalah dan subplot lain.Liv punya satu misi penting yang mesti dia selesaikan. Menemukan Frans, dan mencari tahu siapa pelaku yang sudah menyebabkan kematiannya.Review(1) First ImpressionWaktu tahu kalo klub buku kita kebagian buku ini, saya berpikir "yah, kok dapetnya ini, bukan buku lain yg lebih terkenal.. mana horor pula." Mana waktu cek di goodreads, kok beberapa yg komen nyebut kalo mereka dapet pengalaman yg ga enak sewaktu baca, ya ngeliat penampakan2 seperti Liv lah. Saat itu, anggapan saya ke buku ini langsung berubah. Buku ini buku yg ga bisa dianggap enteng, mesti diwaspadai, berbahaya. Kemudian setelah itu, temen2 saya di klub yang udah baca bilang kalo ga seserem yg dibayangkan, tapi setuju kalo buku ini bagus. Baiklah, sepertinya ga terlalu seram. (2) How did you experience the book?Saya membaca buku ini selama 3 hari, di dua hari pertama baca sewaktu hari terang, di sepertiga akhir, di bagian klimaksnya, baca pas dini hari. Tujuannya biar bisa lebih meresapi isi dan suasana yg ada di dalam bukunya. Seperti yang sudah dikatakan teman2 yg lain, ceritanya memang tidak seram atau menakutkan. Sewaktu awal2 Liv ngeliat hantu, dia memang ketakutan, tapi berikutnya dia lebih merasa terganggu dan ga nyaman ketimbang takut. Semakin ke belakang, bagian tentang melihat hantu ini pun bukan menjadi permasalahan utama bagi Liv. Tentang buku ini yang tidak terlalu seram, saya punya dua pendapat. Pertama, karena mungkin tema utamanya bukan horor atau hantu, melainkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi Liv. Kedua, karena cerita horor akan lebih efektif jika disampaikan melalui media film, karena ada aspek audio visual yang tidak ada pada buku. Meskipun tidak terlalu seram, tapi saya suka dengan buku ini, yang tidak terjebak dengan pola-pola cerita horor biasa dimana karakternya terus menerus ketakutan, dan hantu2nya ga berhenti menakuti orang. Penjelasan di buku ini, yang disampaikan lewat karakter2 mamanya Liv atau tetangganya Liv, cukup logis dan bisa diterima, sehingga Liv dan juga yang baca ga merasa takut.Saya juga kagum dengan kompleksitas karakter dan subplot di buku ini. Baru memasuki halaman 20an, saya sudah bertemu banyak karakter yang masing-masing ada namanya. Semakin ke belakang, makin banyak lagi karakternya, dan masing2 punya subplotnya sendiri, yang ga dibiarkan liar, tapi ada tujuannya ketika cerita memasuki bagian akhir. Rapi pokoknya.Kemudian detail2 lain juga ditulis dengan rapi, dan pastinya sudah melalui riset yang sungguh-sungguh. Misalnya penamaan kelas di SMA jaman sekarang, atau penyanyi yg populer di jaman dulu, dan lainnya.(3) CharactersKarakter utamanya adalah Liv, cewek yang baru berulangtahun ke 17, bisa ngeliat hantu, dan ikut klub karate. Mandiri dan kuat. Ini jenis karakter yg saya suka.Karakter lainnya adalah orangtua, guru-guru, dan murid-murid sekolah yang... banyak banget. Seperti yang tadi udah saya sebut, masing2 dibangun dengan rapi. Kalo dibahas satu-satu bisa panjang sekali. Saya mau nyebutin tiga karakter aja.Pertama, Kenita. Saya suka dengan karakter ini. Dari teman sebangku yang cuek, dia menjelma menjadi sahabat baik Liv. Kedua, Daniel. Saya ga begitu suka, karena karakternya mengecewakan. Yang awalnya teman baik Liv, tapi malah makin menjauh. Di akhir banget buku ini, terkuaklah penyebabnya.Ketiga, Ines. Dia pacarnya Stefan, salah satu murid populer yg jadi antagonis di buku ini. Saya ga suka dan ga simpati sama karakter ini, meskipun dia sempat jadi korban. Sebabnya adalah, udah tau pacarnya brengsek, tapi dia masih belain, dan niat banget cari masalah sama Liv.(4) PlotKeseluruhan cerita terjadi dalam 9 hari, dan saya suka dengan pembagian yang sistematis ini. Diurutkan sesuai hari, kemudian di dalamnya ada lagi bab-babnya. Klimaks terjadi di hari ke-8, di malam harinya.(5) POVSudut pandang orang ketiga dari Liv, yang kalau diamati sebenarnya mirip sekali dengan POV 1.(6) Main Idea/ThemeMasalah-masalah yang dapat muncul dalam kehidupan seorang murid sekolah, ketika dia bisa melihat hantu. (7) QuotesJika rumah ini hidup oleh tawa, semarak oleh kasih sayang, mungkin ia takkan pernah melihat hal-hal tak terjelaskan di sekolah. (hal 31)"Lambat laun kamu akan terbiasa. Kalau tak dihiraukan, mereka bosan sendiri." (hal 59)"Yang mereka datangi cuma manusia yang tahu keberadaan mereka," (hal 90)(8) EndingCukup memuaskan, semua antagonis mendapat balasannya, dan menyisakan satu twist di akhir cerita.(9) Questions- Sewaktu menulis buku ini, si penulis ingin menjadikannya genre apa? Apakah cerita horor yg menyeramkan, atau ingin mengangkat genre lain?- Kenapa hantu Frans tidak bicara sama sekali? Hantu2 lain biasanya memanggil-manggil Liv.(10) BenefitsMembuat saya lebih paham dengan situasi yang dialami orang2 yang bisa melihat penampakan, bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang mesti ditakuti terus-terusan.(11) Lain-lainIlustrasi bukunya yang muncul di tiap bagian Hari Pertama, kedua dst, menurut saya ga cocok, karena isinya tidak seseram yang digambarkan ilustrasinya.Rating: 4/5.-OoO- less
Reviews (see all)
onread
Bacaan yang menghibur, bikin penasaran, dan asyik.
cygnus
akan terasa kalau buku ini di baca malamm hari :D
pupu
ceritanya biasa. tapi kesan horornya dapet.
Mel
buku 268 halaman tercepat yang saya baca!!
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)