Rate this book

Eiffel I'm In Love (2003)

by Rachmania Arunita(Favorite Author)
4.08 of 5 Votes: 32
languge
English
genre
publisher
Terrant Books
review 1: Jadi pingin baca ulang....Ingat ketika baru masuk SMA, novel ini dipajang oleh kakak kelas waktu lagi bazaar 17 Agustusan, untuk dijualin. Rupanya novel ini yang nulis salah satu kakak kelas saya... Nggak lama, saya pun baca novelnya, meski nggak mungkin beli dong, pasti minjem xp Ceritanya menarik, apalagi buat remaja (untungnya dulu belum ada istilah abg labil) yg sedang mencari cinta dan jati diri seperti saya. Dulu covernya sih bukan yang ini, lebih sederhana, dan katanya sih diterbitin indie. Terus berdasarkan gosip yang bertebaran di sekolah, katanya sih ini berdasarkan kisahnya si mbak penulis. Benar atau tidaknya, jangan tanya saya. HeheheKalau baca ulang buku ini, kira-kira pandangan saya berubah nggak ya? Jadi penasaran... X)
review 2: Kalau kembali k
... moree tahun 2003 silam, "Eiffel I'm In Love" pastinya merupakan salah satu novel, juga film yang marak diperbincangkan di kalangan anak muda pada zamannya. Tapi, saat kembali diterbitkan oleh Bentang Belia di tahun 2014, "Eiffel, I'm In Love" seakan menjadi sebuah lembar nostalgia tersendiri bagi gue. Mulai dari karakter-karakternya yang rata-rata siswa SMA. Cara pacarannya pun lucu, masih menggunakan telepon rumah, gak seperti sekarang, semua orang, mau muda, mau tua, semua sudah pakai telepon genggam. Juga kebiasaan antar sahabat yang saling curhat dan ngerumpi di rumah teman hanya untuk intip-intip sang kakak. Teringat dulu, saat SMP, walau memang tidak terlalu mengecap hal yang sama, tapi untungnya masih kebagian tempat untuk merasakan masa yang manis untuk kembali dikenang.Dari kedua karakternya, karakter Tita adalah yang paling lucu. Dengan polah yang lugu, kekanak-kanakan, dan cengeng. Tita punya pembantu yang standby 24 jam, mama dan papa yang baik, kakak yang pengertian, juga sahabat yang selalu ada buat Tita. Tapi sayang, mama yang overprotective-lah yang bikin Tita selalu pengin jadi pembangkang, terutama dalam hal pacaran. Sudah dua tahun, Tita backstreet dengan kakak seniornya di SMA, namanya Ergi. Ergi bisa dibilang pujaan hati, bukan hanya Tita yang mengincar Ergi, tapi Fara juga, sahabatnya, yang sekarang malah menjaga jarak darinya.Terlepas dari hubungannya dengan Ergi, ternyata Tita kedatangan tamu dari negeri Menara Eiffel sana, Om Reza, sahabat baik papa dan mama tiba-tiba mampir untuk liburan sementara. Tapi, Om Reza tidak sendirian, Tita nyaris tidak mengenali Adit, yang notabene dulu pernah dekat dengannya saat kecil. Adit merupakan sebuah oksimoron yang diciptakan hanya untuk Tita. Adit ganteng setengah mati, kata Uni. Ananda, sahabat Tita yang dulunya naksir Alan juga malah ikut berpaling demi si cowok gateng itu. Tapi Adit gak seganteng penampilannya, Adit itu dingin, jutek, terus kegemarannya adalah marah-marah.Tapi di kali pertama Adit dan Uni bertemu, mereka malah menjadi semakin dekat. Tita penasaran setengah mati. Apa Adit dan Uni pacaran? Terus bagaimana dengan selentingan yang didengarnya, kalau Om Reza sengaja pengin menjodohkan anaknya dengan Tita?Pertanyaan itu mungkin terlalu mudah dijawab, tapi walau demikian "Eiffel, I'm In Love" masih terasa menghibur sebagai bacaan ringan kok, terutama dengan dialog kocaknya yang memang mendominasi keseluruhan cerita. Rachmania Arunita berusaha untuk kembali menata "Eiffel, I'm In Love" menjadi novel yang bermutu dan patut untuk kembali dibangkitkan walau telah melewati jayanya di masa lalu.Memang beberapa komentar bilang, bahasanya yang di edisi dulu sangat amburadul, tapi bisa dimaklumi, Rachmania Arunita sendiri bilang, kalau dia dulunya memulai novelnya dari oplah foto kopi yang disebar dari satu ruangan kelas ke kelas lain. Namun, di masa kini, gue dapat merasakan usaha dari Bentang Belia untuk menata "Eiffel, I'm In Love" serapi mungkin agar enak dibaca. Ejaannya banyak yang mengambil kiblat EYD yang seharusnya, walau mungkin untuk beberapa istilah anak muda, editornya mencoba untuk mempertahankan hal tersebut.Overall, walau berhawa "jadul", "Eiffel I'm In Love" memang sebuah novel yang patut kembali diterbitkan. Dengan sampul yang manis, elegan, juga tidak aneh-aneh, begitulah Nia memulai cerita percintaan sederhana dari masa SMA dulu. Dari lima, gue beri tiga bintang untuk "Eiffel I'm In Love" :D less
Reviews (see all)
mandy
Udah 11 tahun ya semenjak filmnya keluar...
spits
a book from my childhood :)
sucks58
Novel kesukaan waktu SMP :D
susmitha
suka aja kwkwkwkw
taneeka
GOOD BOOK
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)