Rate this book

Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan (2013)

by Agustinus Wibowo(Favorite Author)
4.63 of 5 Votes: 4
languge
English
publisher
Gramedia Pustaka Utama
review 1: Titik Nol adalah buku pertama Agustinus Wibowo yang pernah saya baca. Sangat menyenangkan membaca Titik Nol ini. Titik Nol ini tidak hanya bercerita mengenai kisah perjalanan saja. Namun, Agustinus dalam menceritakan kisah perjalanannya itu sering menyisipkan pemikiran-pemikiran hasil kontemplasinya dan juga orang-orang yang ditemui akan makna perjalanan yang dia lakukan atau fenomena-fenomena yang dilihat dan dialaminya atau tentang makna kehidupan itu sendiri.Ada beberapa gagasan pemikiran yang saya sepakat, dan ada juga yang saya tidak sepakat. Namun hal tersebut tak mengurangi rasa kekaguman saya akan gaya bercerita dan menyampaikan gagasan yang dia lakukan melalui buku Titik Nol ini.Agustinus juga dengan sangat apik menyampaikan narasi dan deskripsi perjalanan yang di... morea lakukan. Membaca buku ini, saya seolah sedang ikut mengalami petualangannya yang dimulai dari Beijing dengan menumpang kereta yang penuh sesak ke Xinjiang, menyelundup ke Tibet, trekking di pegununguan Himalaya di Nepal, terserang penyakit hepatitis di India sehingga harus diopname beberapa hari, menjadi relawan pemulihan pasca gempa di Kashmir, melihat penerapan agama Islam di Pakistan, dan menjadi jurnalis di Afghanistan sebuah negara di mana bom sudah menjadi pemandangan sehari-hari.Saya juga kagum dengan gaya bercerita Agustinus yang secara brilian merangkai dua plot cerita, satu tentang kisah perjalanannya dan satu lagi tentang cerita ibundanya yang tengah terbaring sakit. Walaupun dua kejadian tersebut terjadi dalam plot waktu yang terpisah, namun selalu ada benang merah yang menghubungkan kedua plot yang sedang diceritakan.Perjalanan Agustinus dari Beijing ini sejatinya ingin diakhirinya di Afrika Selatan. Namun rencana tersebut terpaksa diakhiri ketika ia harus terbang pulang ke Indonesia demi merawat ibundanya yang terbaring sakit.Di menjelang bagian akhir dari buku ini ada satu paragraf yang saya suka yang ingin saya kutip di sini:"Perjalanan adalah belajar melihat dunia luar, juga belajar untuk melihat ke dalam diri. Pulang memang adalah jalan yang harus dijalani semua pejalan. Dari titik nol kita berangkat, kepada titik nol kita kembali."Setelah membaca Titik Nol ini, saya jadi tertarik untuk mengikuti tulisan-tulisan Agustinus di bukunya yang lain. :)
review 2: Belum pernah baca buku perjalanan semenarik ini. Makna perjalanan yang disuguhkan dalam buku ini membuka mata setiap kita, para pembacanya, bertanya pada diri masing-masing, 'Apa itu perjalanan?', 'Apa itu pulang?' Lima ratus sekian halaman, ada tawa, sedih, berpikir keras, dan rasa lainnya yang berwarna-warni. Membaca buku ini membuat kita yang hidup di masa teknologi informasi yang bergerak dengan cepat ini sadar bahwa kita masihlah hanya serupa katak dalam tempurung; mengaku tahu banyak, sibuk menilai atau bahkan menghujat orang di belahan dunia lain atau mungkin orang yang tinggal di sebelah rumah, serta memilah-milah mereka berdasar keyakinan, ras, pandangan politik. Penulis berhasil memperlihatkan, ketika kita semakin mengenal suatu hal, saat itulah kita kembali bertanya pada diri sendiri atau berkaca, bukannya malah sibuk mengkritisinya. less
Reviews (see all)
Riza
siapa bilang ini buku tentang travelling, ini adalah buku agama
athen
dari sekian banyak ternakmu kau hanya butuh dua gelas susu.
cecilia203
Pretty awesome.
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)