Rate this book

Notasi (2013)

by Morra Quatro(Favorite Author)
3.85 of 5 Votes: 7
ISBN
9789797806 (ISBN13: 9797806359)
languge
English
genre
publisher
GagasMedia
review 1: Segera setelah semuanya berakhir, aku pasti akan menghubungimu lagi.Nalia mahasiswi kedokteran gigi yang tertarik dengan Giftan mariano alatas yang di panggil nino mahasiswa teknik elektro UGM. Sayangnya mereka merasakan cinta di saat yang salah. Saat orde baru dimana seluruh mahasiswa berdemo menuntut reformasi. Lalu setelah demonstrasi besar-besaran yang terjadi di yogyakarta membuat nalia kehilangan nino. Yang ada hanya surat-surat tanpa alamat dan janji nino bahwa ia akan kembali.Kak morra berhasil membuatku merasa jengkel, lega, sedih bersamaan. Dimana endingnya tidak terduga. Dan yang masih menjadi pertanyaanku bagaimana nalia bisa dengan mudahnya melepaskan nino negitu juga sebaliknya saat mereka bertemu lagi. Saya jengkel dengan si Ve, bagaimana dia menyuruh nalia ... moreuntuk move on sedangkan dia sendiri tidak move on. Lalu kenapa nino sekembalinya ke indonesia tidak mencari nalia. Ahhh. Nino itu hanya buat nalia harusnya. Hiks. Novel ini membuat kita tau bagaimana mengerikannya orde baru dan betapa kejamnya presiden saat itu. Kata-kata yang di tulis kak morra pun mengalir indah. Pertemuan-pertemuan antara nino dan nalia serta bagaimana kak morra menggambarkan demonstrasi yang ada terlihat sangat nyata. Recommended buat yang mau baca.
review 2: "In the end, we all have somebody to come home to."Pertama kali baca karya penulis dan aku kagum. Deskripsi cerita benar-benar rapih, apalagi penulis memilih alur maju-mundur. Dari awal baca memang ceritanya menarik meskipun tidak full romance. Seolah penulis ingin membagi apa yang pernah dia rasakan sebagai mahasiswa di tahun-tahun dimana orde baru pernah berkuasa.Menceritakan kisah Nalia yang kembali lagi ke Jogjakarta karena berita letusan merapi. Bersama Faris calon suaminya, Nalia menyusuri kembali jalanan sepanjang kampus UGM membuat ingatannya terlempar ke belasan tahun yang lalu. Saat dia masih menjadi mahasiswa Kedokteran Gigi dan bertemu dengan Nino mahasiswa Teknik Elektro. Kedua jurusan itu sedikit bermusuhan pada awalnya, tapi tidak dengan Nalia dan Nino yang saling jatuh cinta, meskipun terasa singkat. Yang membuat janji untuk bisa memanjat Merapi suatu hari bersama-sama. Tapi janji itu belum bisa terpenuhi karena situasi yang mulai ricuh dengan demonstrasi dimana-mana menuntut turunnya presiden di masa orde baru. Termasuk Nalia dan Nino, dan juga teman-teman mereka, Farel, Amir, Ve dari Teknik Elektro dan Tengku, Lin Lin serta Zee dari Kedokteran Gigi. Bersama-sama mereka turun ke jalan dan melupakan permusuhan mereka. Bersama-sama mereka meneriakkan ikrar mahasiswa, menuntut keadilan, saling melindungi. Tapi pada akhirnya Nino pergi karena harus melindungi dirinya yang dicari Pasukan Militer setelah memukul seorang Perwira yang nyaris menangkap Lin Lin dan Nalia di hari ketika mereka melakukan demonstrasi besar-besaran. Perlahan mulai terungkap siapa Nino yang tidak pernah mau disorot kamera dan pembawaannya yang tenang dibandingkan teman-temannya yang lain. Nalia tidak pernah tahu kabar Nino sampai dia menerima surat-surat dari Nino. Surat yang bercerita kalau dia tidak pernah berhenti menuntut keadilan dan di surat-surat itu pula Nino berjanji bahwa suatu hari dia akan kembali. Nalia percaya janji itu karena di tahun-tahun berikutnya dia selalu menunggu Nino di bangku semen kampus Teknik Elektro. Bahkan belasan tahun kemudian, saat dia kembali ke Jogjakarta dia masih menyimpan harap dan percaya kalau Nino akan menepati janjinya.Benar memang kata orang kalau cinta pertama susah dilupakan, apalagi dalam kasus Nalia dan Nino yang menggantung. Wajar saja kalau Nalia masih menyimpan harap meskipun dia sudah punya kekasih. Tapi yang membekas di benak aku begitu selesai membaca novel ini adalah kejadian di tahun 98. Saat itu aku masih remaja duduk di bangku SMP yang ogah memikirkan hal-hal seperti itu. Yang aku tahu hanya Indonesia dilanda krisis moneter, harga barang-barang melonjak naik. Dan mengumpat para mahasiswa yang kupikir pada saat itu kurang kerjaan. Tapi yang mereka lakukan pada saat itu benar-benar merubah bangsa kita. Di kotaku memang tetap aman-aman saja pada masa itu, berbeda dengan dampak yang dirasakan kota-kota di pulau Jawa. Lewat novel ini aku paham, kalau demo yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa di masa itu semata-mata karena mereka ingin menegakkan keadilan, menciptakan rasa aman agar mereka bisa kembali belajar dengan tenang dan menjalani hari-hari seperti biasa. Banyak pelajaran yang aku tangkap dari novel ini, salah satunya menjadi berani seperti Nalia. Ada rasa haru juga saat penulis menyebut nama-nama mahasiswa yang meninggal saat demonstrasi.Romance-nya meskipun singkat tapi kerasa lewat dialog-dialog antara Nalia dan Nino. Sayaaaangnyaaaaaa novel ini banyak typo-nya. Dari awal, isi sampai penutupnya banyak typo bertebaran apalagi di halaman-halaman awal. Paling banyak yaitu tidak adanya jarak spasi antara tanda baca dan kata berikutnya atau tidak ada spasi antara dua kata yang berbeda. Membuat aku mempertanyakan kerja editor dan proofreader-nya, terlebih editor novel ini 2 orang. Novel ini benar-benar bagus, terbukti walaupun typo bertebaran tapi tidak mempengaruhi aku untuk memberi 4 bintang. Meskipun pada awalnya aku sempat berniat untuk mengurangi 1 bintang karena typo yang sangat mengganggu, tapi karena ceritanya yang menarik, deskripsi cerita yang rapih dan pesan yang disampaikan penulis bisa aku tangkap dengan baik, aku akhirnya tetap memberikan 4 bintang. Dan semoga bisa jadi perhatian untuk editor dan proofreader-nya agar kedepan saat novel ini cetak ulang, bisa lebih teliti lagi karena sudah menjadi tugasku juga sebagai pembaca untuk mengingatkan :)Anyway aku suka endingnya, karena adil buat Nalia, Nino bahkan Faris. Dan lega karena Nalia juga tidak terus-menerus terjebak dalam cinta pertama yang menggantung. Dan setelah membaca novel ini, aku juga jadi penasaran dengan novel penulis lainnya dan berharap mendapat tambahan ilmu baru lagi :) less
Reviews (see all)
bos999
merinding baca ini. ga kebayang kalo gue ada di jaman orde baru...
HeyItsMeYaisa
Ah, tercabik-cabik rasanya baca ending dari novel ini. Good Job!
Tigerlily
Tiba-tiba ingat sama kampus -_-
Clara
great story
kimberley_smith
:')
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)