review 1: Indi, terimakasih, untuk cerita cantik yang mengalir bersama air mata yang ikut menetes karena haru akan kisah cintamu dengan Mika..Indi, terimakasih, untuk cerita apik yang menggugah hati untuk melihat dengan lebih jeli. Karena apa yang dilihat mata tidak selalu tepat.Indi, terimakasih, untuk rasa malu pada diri dan rasa kagum pada kamu dimana kamu yang tak bersalah, dipertemukan dengan takdir yang membawamu lemah. Tapi kamu tidak mengeluh, juga tidak berkecil hati. Justru kamu meyakini, ini adalah berkah Tuhan yang sudah seharusnya disyukuri, bukan dicaci.Indi, terimasih, untuk inspirasi hidup yang kelak akan bermanfaat. Tentang menghargai sesama, menghargai cinta, menghargai pemberian Tuhan, dan menghargai hidup secara utuh. Kamu pencerita yang baik. Terimakasih sudah ... moremembagi ceritamu:) review 2: Berpikiran bahwa buku ini akan berbentuk novel utuh. Namun, nyatanya hanya berupa potongan-potongan tulisan berdasarkan apa yang dirasakan Indi, penulis. Berbentuk seperti diari harian, bercerita tentang Indi dan perasaannya terhadap Mika.Sebenarnya saya membaca buku ini hanya karena imbas dari euforia film Mika. Dan setelah membacanya, yah walaupun kalimat-kalimat yang ada di buku ini terkesan datar dan membosankan, tapi saya berusaha menempatkan diri saya sebagai sosok remaja 15 tahun. Dan yang saya dapatkan adalah kisah yang dituturkan dengan polos, cerita cinta yang benar-benar membuat jatuh cinta, serta membuat kita menyadari kekurangan justru pada akhirnya membuat kita saling menguatkan.Saya suka dengan lugunya cinta yang dialami remaja ini. Dan saya juga suka sekali dengan beberapa kejadian dan interaksi antara Mika dan Indi yang membuat saya tersenyum. Dan pada akhirnya, saya bisa merasakan bahwa buku ini dibuat oleh Indi dengan jujur dan tulus untuk Mika. Jika saya adalah Mika. Saya akan bahagia dengan apa yang Indi lakukan untuk saya. :) less