Rate this book

Love Command: The Second Chance (2013)

by Janice Nathania(Favorite Author)
3.62 of 5 Votes: 5
languge
English
genre
publisher
Gramedia Pustaka Utama
review 1: Saya baru tahu kalo ternyata buku ini dibikin trilogi setelah browsing tentang penulisnya. Awalnya sempat kepikiran, gimana ya kehidupannya Shilla setelah mendadak jadi kaya, terus kok rasanya saya ga rela kalau buku ini cuma segini. Soalnya saya masih pingin banget tau kelanjutan hubungan Shilla dan Ryo dan juga baca 'kemanisan' romansa mereka. Dan ternyata, saya baru ngeh kalau surat yang terakhir yang sendernya dari si M itu surat dari Mai. -,-Barulah saya sadar kalau buku yang ketiga pasti kurang lebih tentang kembalinya Mai di kehidupan Ryo, yang artinya kedatangannya pasti bakalan bikin runyam hubungan Ryo-Shilla. Jadinya, saya makin ga sabar buat nunggu buku ke3nya terbit. Harapan saya semoga penantiannya ga bakal lama dan ceritanya tetap seru kayak pendahulunya. se... morekian.
review 2: Mungkin di buku pertama saya terlalu bias karena cerita yang dulu saya baca telah jadi novel. Senang bukan main waktu itu, melihat Love Command dalam bentuk novel. Sayangnya hal itu gak berlaku lagi di buku kedua ini. Saya langsung sadar saat membaca buku kedua ini. Entah karena pengalaman membaca saya sudah lumayan banyak, buku ini terlihat seperti cerita yang dari awal formatnya adalah Fanfiction. Saya tidak melihat seperti sebuah novel. Dulu saat saya membaca cerita ini dalam format fanfiction saya berharap cerita ini akan jadi lebih baik saat menjadi sebuah novel. Satu yang saya cermati dalam novel ini adalah sudut pandangnya. Terlihat sama saat saya membaca format cerita ini dalam bentuk fanfiction. Berantakan, menurut saya. Kadang sudut pandang ada di Ashilla, lalu ke Ryo, Arya, bahkan Bianca. Kalau ingin lebih dari satu sudut pandang, apa tidak bisa secara terpisah? Jadi adegan Ashilla sendiri, adegan Ryo sendiri, dan seterusnya. Tidak digabung jadi satu adegan yang sedang berjalan. Sedikit risih saat sedang berada di sudut pandang Shilla tiba-tiba langsung berganti dengan Ryo dalam paragraf yang sama. Hanya itu, sudut pandang. Bila sudut pandang ini sudah tertata rapi, saya kira narasi juga sedikit lebih baik lagi. Didukung dengan karakter-karakter yang kuat itu, saya berharap banyak dengan cerita ini. Karena Kak Janice lumayan cerdas dalam membuat plot yang disukai pembaca remaja. Saya tahu itu saat saya masih membaca cerita ini dalam bentuk fanfiction. Saya tahu Kak Janice bisa membuat cerita ini lebih baik lagi. Tapi kalau hal itu sudah terlambat, saya menanti cerita baru dari Kak Janice ini. Sukses selalu, ditunggu buku ketiga dan cerita barunya. ^^ less
Reviews (see all)
Tishana
ini ini ini ._.pengen baca sampai akhiryang pertama padahal belum :v
bah
seruuu .... tpi ending nya blum ketebak :D
Marsha
masih lbh bagus buku pertamanya.
nadia
good
rowie
Good
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)