Rate this book

Pulang (2012)

by Leila S. Chudori(Favorite Author)
3.82 of 5 Votes: 21
languge
English
genre
publisher
Kepustakaan Populer Gramedia
review 1: Leila S. Chudori. Mendengar namanya saja saya belum pernah, apalagi menikmati karyanya, yang kemudian saya tahu (setelah bertanya om google tentunya) banyak mendapat penghargaan, salah satunya dalam film Dunia Tanpa Koma. Karena kekurang-gaul-an saya itu, saya tidak membayangkan akan mendapat sebuah novel yang benar-benar keren. Ada ‘jejak’ yang ditinggalkan novel ini setelah saya membacanya. Tidak hanya wawasan yang baru tentang sejarah pada masa itu, novel ini memberikan perspektif yang berbeda (dari pelaku sejarah atau korban, bukan pemerintah) mengenai sejarah bangsa Indonesia yang mungkin saya abaikan sebelumnya, seperti apa yang dikatakan Lintang, “ada sesuatu yang aneh di sini: anak-anak mudanya tak banyak yang mempelajari atau tertarik pada sejarah. Saya men... moredapat kesan, orang-orang seperti Bimo dan Alam bukanlah perwakilan generasi muda Indonesia umumnya. Mereka adalah aktivis dan intelektual yang terbentuk karena sejarah”.Novel tebal lebih dari 400 halaman ini berlatar dua peristiwa yang besar di Indonesia yakni pada tahun 1965 dan 1998. Peristiwa 1965 yang kita kenal sebagai G30SPKI adalah sebuah pembantaian kelam yang sangat terstruktur, dan berdampak sangat besar, baik terhadap bangsa Indonesia secara umum juga terhadap para korban dan kerabat peristiwa tersebut. Tahun 1998 adalah sebuah perjuangan rakyat yang menuju negara demokrasi.Cerita pada novel ini berpusat pada keluarga Dimas Suryo, seorang tahanan politik yang dipaksa melarikan diri ke luar negeri. Ia selanjutnya bergabung dengan beberapa eksil politik lainnya yang kemudian membuat sebuah resto masakan Indonesia di Prancis. Mereka menyebut diri mereka sebagai empat pilar tanah air. Meskipun ia hidup di Prancis, Dimas selalu mendapatkan informasi mengenai tanah airnya melalui surat yang dikirimkan oleh adiknya, Aji, juga Surti dan anak-anaknya. Surat-surat yang dikirim Kenanga menggambarkan kekelaman dari sebuah hasrat manusia pada kekuasaan. Dilanjutkan dengan perjalanan Lintang (anak Dimas Suryo) ke Indonesia untuk memenuhi tugas akhirnya sebagai mahasiswa Universitas Sorborne dengan membuat dokumenter mengenai peristiwa 1965.Novel ini pun kental dengan kisah romansa Dimas Suryo, diceritakan bagaimana kisah cinta tak sampainya dengan Surti dan Viviene di Prancis juga Lintang dengan Alam. Saya suka cara penulis menyajikan kisah cinta dalam novel ini, tidak dibuat-buat, engga lebay. Tapi saya merasa kalau porsi romance di novel ini kebanyakan. Pada akhirnya novel ini berakhir happy ending dengan kepulangan Dimas Suryo ke kampung Karet, tanah yang diimpikannya saat pulang, walaupun dalam bentuk jasad.Saya sangat merekomendasikan novel ini bagi kalian yang ingin mengetahui sejarah bangsa Indonesia dari sudut pandang korban dan para pelaku pada masa itu, bukan pemerintah. Karena dengan membaca sejarah kita akan menjadi pribadi yang tidak mudah dibodohi.
review 2: Akhirnya selesai sudah tugas mulia menuntaskan buku Leila ini. Seperti biasa, buku Leila selalu berakhir dengan tangis untuk saya. Cerita yang emosional dengan latar belakang sejarah yang kelam membuat Pulang menjadi salah satu buku yang paling menguras air mata.Leila adalah penutur yang cerdas, melalui Pulang kecerdasannya makin terlihat dengan penuturan setting dan cerita masa lalu yang jelas dan terperinci. Jelas ada penelitian dan eksplorasi sejarah yang sungguh-sungguh disana. Ketika membaca Pulang, saya seperti benar-benar merasakan pahit, manis, tangis, derita, dilema dan segala yang dirasakan tokoh-tokoh di dalamnya. Saya menangis ketika Lintang dan Alam terlibat pembicaraan emosional di depan gedung DPR, ssat Lintang mulai mempertanyakan jati dirinya dan kemana dia harus Pulang, menangis juga saat kesehatan Dimas makin memburuk dan menitipkan wasiat agar diistirahatkan kembali ke tanah airnya. Entah ini saya yang cengeng atau memang cerita ini begitu emosional. Tapi saya rasa jawaban terakhir akan lebih pas karena ketika bertanya pada teman-teman lain yang juga membaca novel ini, mereka juga tidak bisa menghindar dari melankolia dan kisah menyentuh yang ditawarkan Leila lewat Pulang.Intinya, Pulang adalah bacaan wajib bagi anak bangsa, kita bisa menangkap sejarah 65 dari mata seorang jurnalis yang cerdas dengan bumbu-bumbu percintaan dan drama yang sangat khas Leila. Jika suatu saat nanti saya diberi kesempatan untuk bisa menginjak tanah Eropa, ingin rasanya saya bertemu mereka yang bertahun-tahun hidup dalam pengasingan dan rindu rumahnya. Sungguh, saya berdoa yang terbaik bagi mereka. less
Reviews (see all)
Ulquiorra
Semua karakter di dalam novel Pulang membuat pembaca simpati, itu salah satu daya tarik novel ini
bryan
Mungkin saya tidak terlalu menikmati novel ini. Namun, saya belajar banyak dari novel ini
Heidi
This is another my higly recomended novels.....I Luv Leila....
jrsanbernabe
Di akhir cerita bikin meneteskan air mata..
yumiko118
Bikin laper.
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)