Rate this book

Malam Terakhir: Kumpulan Cerpen (1989)

by Leila S. Chudori(Favorite Author)
3.66 of 5 Votes: 5
languge
English
genre
publisher
Kepustakaan Populer Gramedia
review 1: saya tidak ingat apakah semasa remaja saya pernah membaca tulisan Leila, tetapi yang saya ingat ketertarikan saya dengannya dimulai dari buku 9 dari Nadira. ceritanya begitu memukau, menyihir saya untuk tidak melepaskan buku itu sedetikpun.Ketika saya mencari buku Pulang alih-alih saya mendapat buku kumpulan cerpen Leila.Pilihan kata dan ide yang disajikan dalam kumpulan cerpen ini benar-benar menarik. Ide tentang kesetiaan atau tentang pilihan untuk memiliki seorang anak tanpa seorang suami, membuat saya merenung dan mencoba merefleksikannya ke dalam diri saya.Namun terlepas dari pilihan kata atau ide cerita yang luar biasa. tetap saja ada beberapa cerita dari kumpulan cerpen ini yang susah saya cerna, mungkin karena waktu membaca hanya tersedia sesudah pulang kantor yang... more notabene malam hari.Mungkin nanti jika waktu saya cukup, saya akan kembali lagi, mencerna kembali hal-hal yang tidak saya pahami.
review 2: Saat rutinitas membelenggu, dan novelnovel berhalaman tebal lebih nikmat dijadikan sebagai bantal atau dibiarkan berdebu di pojokan mejakerja karena sang mata sudah terlampau lelah untuk menzikiri untaian kata berteletele, kumpulan cerpen pun seakan menjadi oase,yang meski tak tebal benar, tapi cukuplah memuaskan dahaga para musafir kata yang tersesat di padang pasir pekerjaan yang kering kerontang. Dan kumpulan cerpen Malam Terakhir memang menyediakan mata air yang menyejukkan itu:bacaan ringan tapi tak dangkal yang cocok dinikmati sembari meyeruput kopi di malam hari, sekadar pemanasan sesaat sebelum berkelana di alam mimpi. Membaca kisah-kisah goresan Leila, mau tak mau mengingatkan saya pada ulasanulasan filmnya di Tempo. Pada mulanya adalah sastra. Leila sepertinya terlebih dulu menulis cerpencerpen ini, yang diterbitkan ulang dari edisi 1980-an, daripada ulasanulasan filmnya yang mengasyikkan itu. Tak mengherankan memang, jika ulasanulasan yang dibuat Leila senantiasa berdenyut dan mengalir,laiknya membaca sebuah cerpen. Dan kumpulan cerpen ini memang ampuh membuat kehidupan kembali berdenyut. Bahasanya yang mengalir indah dan tema-tema ceritanya yang agak membuat kening berkenyit seumpama sebuah pukulan telak yang menyadarkan kita dari keseharian yang bebal. less
Reviews (see all)
sasibiomed
Selalu speechless kalau mau ngomentarin buku-bukunya Mba' Leila S. Chudori.
mimi
Aku baru saja ditabrak malam
TD25
q
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)