Rate this book

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu 1 (1988)

by Pramoedya Ananta Toer(Favorite Author)
4.17 of 5 Votes: 3
languge
English
publisher
Lentera
review 1: Awal tahun 2002, semester I, di kelas Pengantar Sejarah Sosial dan Politik Indonesia yang diampu Profesor Corneles Lay, memaksa saya berkenalan dengan Pramoedya Ananta Toer. Saat itu, kelas kami diwajibkan untuk meringkas 2 novel Pram berjudul sama Nyanyi Sunyi Seorang Bisu I dan II.Nama yang tidak familiar di telinga saya, dengan judul buku yang asing, dan nampaknya belum pernah saya jumpai di toko-toko buku di Jakarta. Sayapun berkeliling kota Jogja, mencari kedua buku ini dari satu toko buku ke toko buku lainnya. Akhirnya saya temukan di sebuah toko buku lokal yang lumayan eksis saat itu: Toga Mas. Ah, kedua buku itu tebal sekali. Saya was-was, dan meragukan kemampuan pribadi untuk menyelesaikan kedua novel ini, tanpa terjebak dengan tenggat waktu mengumpulkan ujian akh... moreir. Setiap kali saya mengganti lembar halaman dari kedua novel ini, ada sedikit perasaan tegang dan bertanya-tanya tentang kehidupan Pram itu sendiri. Apa yang tengah ia jalani. Kenapa ia menjadi tahanan politik di negerinya sendiri? Bagaimana nasib anak-anaknya di tengah kekacauan situasi Indonesia saat itu?Ini novel non-fiksi pertama kali saya baca, dengan segala keterbatasan yang saya miliki untuk memahami sejarah Indonesia pasca 1965. Membaca novel ini juga banyak memberikan pemahaman kepada saya tentang apa itu Indonesia dan mengapa politik diskriminasi masih bertahan hingga kini.
review 2: Buku ini seperti sebuah gabungan antara buku harian, curahan hati, surat yang tidak terkirim, dan laporan peristiwa. Sedikit membosankan dibandingkan novel-novel Pram yang lain. Saya tidak sampai hati dan melewati beberapa bagian yang menurut saya terlalu tragis dan tidak manusiawi. Termasuk kisah ketika perpustakaan pribadinya dibakar angkatan darat.Pada dasarnya, gagasan yang ingin disampaikan Pram dalam buku ini ada pada halaman 49, yang petikan kalimatnya adalah "Mengharapkan kebaikan hati orde baru sama dengan mimpi melihat kambing berkumis! Sistem kekuasaan yang dibangun dengan pembunuhan massal selamanya menjadi sistem yang lebih sibuk membenahi nurani sendiri". Begitulah menurut saya.. less
Reviews (see all)
angelduster
sampai sekarang selalu teringat akan lirihnya suara orang yg terkucilkan
Caseyjger
Finally, setelah berbulan-bulan lamanya buku ini tamat juga.
takinbakmondays
read
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)