Rate this book

The Diary Of Amos Lee - Hasil Renungan Nongkrong Di WC (2009)

by Adeline Foo(Favorite Author)
3.94 of 5 Votes: 5
languge
English
publisher
Buah Hati
series
The Diary of Amos Lee
review 1: “I Sit, I Write, I Flush” – This byline of “The Diary of Amos Lee” made us buy the book when we went book-shopping for The Book Leaf. Our library got it’s name simply because we first got sold on the byline that Aletha came up with – “turn a leaf, read a book…”! So now that you know of our predilection for snappy, meaningful and fun bylines, you know why we bought this book :) The popularity of The Diary of a Wimpy Kid series also was a point in favour of acquiring it… We have had to literally remember who had issued each of the Wimpy kid books and when each one was due back as kids would come and ask from the gate if the red one or the blue was back!Coming back to The Diary of Amos Lee, it is really a “toilet diary” – written solely while sitt... moreing on the pot for the big job:) Quite an argument for parallel processing and no waste of time! Frankly, I am quite taken up with the idea! However, this diary of a school boy living in Singapore is really written by Adeline Foo, a mother, a wife and a children’s book author. It is quite amazing how she’s put herself in Amos’s shoes. Not once does the reader doubt that the diary has been written by any one else other than a real school boy called Amos :)I would say that this is a must read for every child who read Wimpy Kid. It will give them something different from an American kid’s perspective to life which is what almost every other kid’s book does these days. This book presents Singapore and it’s culture in a very simple and entertaining way. Some of the vocabulary, especially the names of cultural items like food, relations etc. sounds very foreign and will need a certain effort on the part of the reader. However, the writer has given a very simple glossary at the end of the book that makes the task extremely simple.We could do with more such books coming out of India and the South East Asian part of the world. Come get a taste of it at The Book Leaf…
review 2: 4 JuniAMOS LEE DIARY DI WCAkhirnya aku selesai membaca buku Amos Lee. Buku ini aku beli lewat teman dengan diskon 30%. Menyenangkan sekali! Aku suka diskon dan aku suka buku. Yang aku suka dari buku ini adalah kata-katanya sederhana dan ilustrasinya sangat lucu. Cover-nya juga menarik, sangat anak-anak.Buku ini berisi tentang pengalaman sehari-hari Amos Lee, seorang anak yang tinggal di Singapura. Melalui kisah yang ditulis Amos di wc setiap dia melakukan 'urusan penting' ini, kita mengenal tentang dirinya, keluarganya, teman-temannya, dan juga macam-macam hal di Singapura. Dari kisah Amos, kita bisa mengenal beragam makanan yang ada di Singapura. Karena banyaknya ras yang ada di Singapura, ada banyak pula jenis makanan yang dikisahkan Amos. Ada makanan melayu, misalnya nasi lemak, ada prata dari India, dan juga makanan cina. Selain makanan, Amos juga bercerita tentang banyak sekali tempat wisata di Singapura, mulai dari Sentosa sampai Singapore Flyer. Pokoknya kita jadi benar-benar ingin ke sana dan mengunjungi semuanya deh! Amos juga menceritakan tentang pekan F1. Selain kehidupannya di rumah dan keluarganya, Amos juga bercerita tentang kegiatannya di sekolah. Tentang teman-temannya, Alvin dan Anthony. Ada juga Michael, si senior pengganggu. Dalam buku ini, Amos mengumpulkan uang untuk membeli PSP dengan cara berjualan segala macam. Pokoknya, hebat sekali si Amos ini.---------------------pokerface review:- di awal2 buku, Mei Mei, adik Amos, disebutkan sebagai RPJ, kependekan dari Pengeluh, Risih. Jengkelin. - harusnya PRJ. Di pertengahan dan akhir buku, sudah benar sih dipakai istilah PRJ.but wait, 'Risih' (menurut KBBI yang bener penulisannya 'Risi') itu kan maksudnya rasa jijik kita ya. Apa yang dimaksudkan di sini adalah 'Resek' alias suka ikut campur? (bukan reseh, udah dicek ke KBBI edisi ke-4)- saya masi bertanya2 apakah Amos menuliskan 'renungannya' ini di saat BAB aja ato gimana. Karena ada dalam satu hari dia menulis hingga 3x - jadi apakah dia buang air 3x sehari? apakah dia sedang sakit perut? XD malah ada yang dia buang air jam 21.00 dan 22.00. apakah normal untuk anak Singapura untuk buang air pada jam sekian dan dengan santainya menulis buku harian, haha... (over-analyzed, but it really bugs me, sorry, moving on)- ibu dan ayah amos berkali2 mengomentari tulisan Amos (baik itu mengoreksi istilah yang salah maupun menegur perbuatan Amos yang dituliskannya), jadi amos sadar sepenuhnya kalau menulis rahasia di buku harian itu bukan ide yang bagus, tp dia tetap melakukannya juga, hehe.- berhubungan dengan yg atas, Amos berkali2 mengatakan dalam bukunya dia sedang mengumpulkan uang untuk membeli the gadget alias PSP, tp di suatu halaman, ibu Amos bertanya apakah Amos sedang menabung untuk membeli ponsel. WHAAAAATT??? Atau mungkin ibunya tidak tahu PSP itu apa mungkin ya.. entahlah. it's really bugging me, ugh.- pada glosariumKopi: bahasa Hokkien untuk kopiTeh: bahasa Hokkien untuk teh............................ kupikir kopi itu bhs Indonesia untuk kopi, dan teh adalah bahasa indonesia untuk teh.- yang saya inginkan setelah membaca buku ini: ke singapura XD, milo dinosaurus, prata, naik singapore flyer, nonton night race (memperburuk pemanasan global menurut amos! XD)----------------------tl;drwhatever. I still love the book! :) lanjut baca buku keduanya yg merupakan kado ultah dari my friend, Andien! :) less
Reviews (see all)
katrina
It was so humorous that I was literally laughing out loud as I read it!
mia_jen
Lucu. Ternyata itu toh yang ada dalam pikiran anak-anak :)
maddyhurdle
Read this with Kynan halfway
sangi
593rd - 2011
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)