Rate this book

Pengakuan: Eks Parasit Lajang (2013)

by Ayu Utami(Favorite Author)
3.59 of 5 Votes: 5
languge
English
publisher
Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
series
Parasit Lajang
review 1: Justina Ayu Utami lahir di Bogor, Jawa Barat, 21 Nopember 1968 sebagai bungsu dari lima bersaudara. Sesudah menamatkan studi di Fakultas Sastra Universitas Indonesia ia bekerja sebagai wartawan di majalah Humor, Matra. Forum Keadilan, dan D & R. Sekarang ia bekerja di jurnal kebudayaan Kalam dan aktivis Teater Utan Kayu. Aliran tulisannya adalah roman.Seluruh karyanya memang terkenal, bahkan ia sempat dianugerahi penghargaan Roman Terbaik dari Dewan Kesenian Jakarta tahun 1998 Prince Claus Award tahun 2000. Inilah karya-karya Ayu Utami terbitan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG): (a) Dwilogi Saman dan Larung, (b) Serial Bilangan Fu (Bilangan Fu, Manjali dan Cakrabirawa, Lalita), (c) Trilogi Si Parasit Lajang-Cerita Cinta Enrico-Pengakuan Eks Parasit Lajang, (d) Soegija: 1... more00% Indonesia, dan (e) Notes Kreatif Ayu Utami.Pengakuan Eks Parasit Lajang merupakan salah satu karyanya yang didasarkan pada kisah nyata, yakni kesaksian dirinya sendiri. Seperti yang tertulis dalam sinopsisnya, buku ini adalah otobiografi seksualitas dan spiritualitas pertama di Indonesia. Kisah nyata ini ditulis dalam bentuk novel dengan A sebagai tokoh utama yang memutuskan melepas keperawanannya di usia duapuluh, sekaligus sebagai bentuk perlawanan terhadap konsep keperawanan yang baginya tak adil. Selama tahun-tahun berikutnya, Ayu Utami berusaha melawan nilai-nilai yang begitu mengagungkan budaya patriarkal, meskipun ia sadar betapa kuatnya budaya ini menancap dalam masyarakat kita. Lembaga agama sekalipun tak bebas dari konsep patriarkal. Lewat tulisannya, Ayu Utami memberi pengakuan yang jujur atas hidup yang ia jalani selama ini, yang baik maupun yang ‘ekstrim’ demi mengungkapkan betapa wanita sesungguhnya bukan makhluk kelas dua. Pantaslah tulisan Ayu Utami ini disebut Confessiones terpopuler masa kini setelah St. Agustinus, salah satu Bapa Gereja termasyur yang menulis karya serupa ± 1600 tahun silam dan yang masih dipelajari hingga hari ini.
review 2: Membuat pengakuan saja sudah sulit, apalagi pengakuan yang akan dibaca orang banyak. Tapi mengenal Ayu Utami, hal ini bukannya sesuatu yang mencengangkan lagi.Benar ini memang buku feminis yang sekaligus juga autobiografi, tapi tidak semua perempuan mungkin akan berbinar membacanya. Dibutuhkan pikiran yang terbuka untuk menyelesaikannya. Sulit untuk tidak berontak ingin mendebat. Tapi, kembali lagi, ini adalah 203 halaman pengakuan tentang mengapa seorang Ayu Utami - yang di awal trilogi adalah seorang Parasit Lajang yang bersikeras tidak akan menikah - akhirnya tidak lajang lagi. Dan pengakuan, my fellow goodreaders, adalah untuk didengar saja.Saya harus bilang ini buku yang paling tidak menyenangkan diantara triloginya. Tapi, saya suka karena ia membangkitkan banyak pemikiran (dan keinginan untuk mendebat.) Tanpa buku ini pun, Parasit Lajang dan Cerita Cinta Enrico sudah cukup, menurut saya. less
Reviews (see all)
StarSeeker
It was OK. But, I cannot find enough logical explanation for her final decision.
luckystar
resah dan cantik.
AddieAddy1
#13 - 2013
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)