Rate this book

Milana: Perempuan Yang Menunggu Senja (2013)

by Bernard Batubara(Favorite Author)
3.66 of 5 Votes: 5
ISBN
9789792295 (ISBN13: 9789792295078)
languge
English
genre
publisher
Gramedia
review 1: Resensi Buku MILANA Karya Bernard Batubaraoleh Intan PertiwiJudul buku : MilanaKategori : Fiksi / Kumpulan Cerpen (kumcer)Penulis : Bernard BatubaraPenerbit : PT Gramedia Pustaka UtamaTahun terbit : 2013Banyak halaman : 192 halamanPendapat tentang isi buku :Buku kumcer berjudul Milana ini memuat 15 cerita pendek karya Bernard Batubara. Dari sekian banyak cerpen dalam buku ini, penulis menempatkan kunci bukunya pada cerpen terakhir yang diangkat menjadi judul buku ini. MILANA.Membaca cerpen-cerpen karya Bernard seperti membaca peristiwa sederhana yang diawetkan dalam sebuah karya sastra. Beberapa cerita Bernard dalam buku ini memiliki gaya penceritaan yang hampir serupa. Penokohan dalam kumpulan cerpen ini seolah mengajak pembaca menyimpulkan bahwa inilah... more ciri khas tulisan-tulisan Bernard. Tokoh-tokoh yang ada dalam kumpulan cerpen ini memiliki sudut pandang tersendiri ketika berdialog. Pembaca seolah diajak untuk berperan sebagai semua tokoh dalam cerita-cerita tersebut. Bernard sangat jeli memosisikan diri sebagai semua tokoh dalam cerpennya, hampir seluruh tokoh dalam buku ini angkat bicara tentang pemikiran dan keresahan mereka.Membaca kumcer Milana karya Bernard ini akan membawa kita pada beberapa peristiwa sederhana semisal pertemuan kecil, perpisahan, perselingkuhan, kasmaran, jatuh cinta, dan sejenisnya sekait dengan hal-hal tersebut. Namun, dengan gaya penceritaannya yang khas Bernard bisa dengan tenang membawa imajinasi kita untuk merangkai silsilah tokoh dan alur yang disandingkan dalam tiap peristiwa. Kita bisa mengaitkan cerpen satu dengan lainnya hanya dengan berandai-andai jika cerpen berikutnya adalah akibat dari cerpen sebelumnya, begitupun sebaliknya dan/atau seterusnya. Barangkali ini adalah sepenggal pengalaman menarik dari Bernard yang dinarasikan dengan indah dan luar biasa.Membaca buku ini seolah membawa kita pada kehidupan sehari-hari yang kadang beberapa orang mengabadikannya dalam sebuah catatan atau buku harian. Kumcer Milana seperti sebuah buku harian yang dikemas dengan gaya bahasa yang padat, bedanya, buku ini memiliki komposisi lebih dari sekadar buku harian.Bernard dengan gaya penceritaannya yang khas menyodorkan beberapa peristiwa yang hampir serupa. Latar yang berkaitan dengan senja, hujan, dan beberapa latar peristiwa yang dirasa puitis hadir di sini. Kita juga akan banyak menjumpai beberapa nama tokoh yang diubah menjadi nama sebuah peristiwa atau gambaran tentang si tokoh tersebut dalam cerita-ceritanya. Misalnya, Bernard menghadirkan beberapa tokoh dengan nama Lelaki Berpayung, Gadis Hujan, Gadis Ipanema, Bubur Cikini, bahkan Red Velvet pun digunakan untuk mengistilahkan nama seseorang dalam cerpennya.Beberapa cerpen Bernard dalam Milana ini pun terinspirasi dari puisi-puisi karyanya dan juga karya orang lain yang tampak lebih menarik ketika dinarasikan dalam bentuk prosa. Pada cerpen berjudul Lukisan Kali dan Pohon Tua, Beberapa Adegan yang Tersembunyi di Pagi Hari, Pintu yang Tak Terkunci, dan Cermin, Bernard berhasil memosisikan dirinya sebagai semua tokoh fiksi yang lihai menerjemahkan keresahannya. Ia menceritakan semua sudut pandang tokoh yang ada di cerita-ceritanya itu. Peristiwa yang sangat sederhana dan hanya segelintir orang yang mampu mengawetkannya dalam bentuk tulisan.Akhirnya segala peristiwa kecil bisa menjadi lebih bermakna dan awet jika kita dapat menuangkannya dalam sebuah tulisan, seperti Bernard ini. Milana mampu menyihir pembaca untuk lebih memaknai hidup yang singkat ini sambil berbagi pengalaman yang sangat menarik tentang peristiwa-peristiwa yang menurut kita sederhana tapi istimewa bagi orang lain.[*]
review 2: "Namun, aku tahu kau perempuan dengan tembok begitu tebal dan tinggi yang tidak mampu kupanjat, Fa. Kau terlalu tangguh. Kau bahkan tidak membutuhkan siapa-siapa untuk bahagia. Aku tahu kau bisa menangani dirimu sendiri. Kau begitu mandiri. Kau tidak butuh aku. Kau sendiri yang pernah bilang begitu kepadaku. Kau ingin mengurus semuanya sendiri. Denganmu, aku tidak merasa dibutuhkan.Aku butuh orang yang membutuhkanku, Fa. Tidakkah kau juga begitu?"- Surat untuk Fa less
Reviews (see all)
Sushishu
kisah-kisahnya dekat dengan saya secara pribadi; tidak terlalu melankolis. suka.
Nikkipc
Salah satu buku yang membuat saya tak henti menbaca sampai halam terakhir.
heart
beberapa adegan yang tersembunyi dipagi hari ngena banget :)
173629
Favoritku : HANYA EMPAT PUTARAN
mary
keren....
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)