review 1: Alasan kenapa saya membeli buku ini tahun lalu persis sama dengan alasan kak Nina Ardianti, terpengaruh oleh review di Twitter. Membuat saya menaruh ekspektasi tinggi terhadap buku ini. Dan ternyata kesan yang saya dapat setelah membacanya jauh di bawah ekspektasi.Ceritanya yang klise dan datar, alur yang mudah ditebak, narasi yang cukup panjang dan deskripsi yang berulang-ulang membuat saya hanya bisa memberi 2 bintang. Tapi perpindahan POV-nya oke, ngga ganggu. Gaya menulisnya juga rapi.O iya, ada beberapa quote yang bagus, satu yang paling saya suka: "Masa lalu yang menyapa memang tak perlu disambut meriah, mereka sudah mendapatkan kesempatannya dahulu." :)Good luck buat buku-buku selanjutnya! review 2: Well, alasan memilih buku ini juga karena lagi bosen mu... moreter-muter Gramedia dan melihat nama pengarang, sih. Benzbara memang lagi ngehits banget di twitter dan saya pikir, kenapa nggak?Jadilah saya ambil bukunya untuk baca di tempat. Well, ceritanya basic banget dan ketebak. Dera yang antagonis dan Fila yang dari awal dideskripsikan sebagai cewek manis, lalu Randi yang galau karena susah move-on dari mantan.Saya lupa berapa lama waktu yang saya perlukan untuk baca novel ini, mungkin karena pengaruh suasana Gramedia yang lagi ramai, moodnya gak masuk di saya. Saya malah seperti dapat tugas membaca cepat di sekolah :DOverall, buku ini gak bisa dibilang jelek, sih. Cuma mungkin karena kata-kata manis yang saya dengar tentang penulis, saya kira buku ini bakal "wah" sekali, bahkan membuat saya meneteskan air mata. Eh, ternyata.Atau mungkin emang saya-nya aja yang ga ngerti cerita romantis :) less