Rate this book

Perempuan Yang Melukis Wajah (2012)

by Wisnu Nugroho(Favorite Author)
4.2 of 5 Votes: 2
languge
English
genre
publisher
Gramedia Pustaka Utama
review 1: Sebuah antologi yang menarik dari para penulis ternama Indonesia. Hujan menjadi tema besar buku yang terdiri dari 11 cerita pendek. Hujan yang memiliki banyak persepsi untuk setiap orang, bisa berarti hujan sebagai berkah yang harus disyukuri oleh orang satu, atau berarti musibah untuk orang lainnya, mungkin juga berarti kebencian untuk orang yang berbeda. Tergantung apa pengalaman atau cerita di balik hujan untuk pribadi masing-masing. Salah satu ceritanya adalah yang menjadi judul buku ini, Perempuan yang Melukis Wajah. Kisah ini menceritakan sebuah kejadian kelam pada seorang wanita yang sebentar lagi akan menikah. Hari yang bisa dihitung dengan jari, tiba-tiba berbalik 180 derajat di hari yang hujan dan penuh dengan kesemerawutan di Ibukota. Hari di mana ia harus melu... morepakan semua cita-citanya, bahkan wajahnya sendiri, demi kekasih jiwanya. Atau kisah lain yang berjudul, Humsafar. Kisah ini menjadi kisah pertama buku ini, sekaligus menjadi kisah favorit saya. seorang wanita, yang selalu terkukung dalam kesendiriannya, bahkan semakin jadi ketika orang tuanya harus meninggal dalam sebuah kecelakaan. Kesendirian yang membuatnya nyaman itu berkat usaha keluarganya yang memiliki sebuah usaha pemakaman umum dan sekaligus menjadi tempat tinggal wanita tersebut dari kecil. Sehingga ia dijauhi temannya, karena mereka pikir sang wanita menakutkan dan mempunyai hantu. Tapi itu tidak pernah merisaukan masalah itu, masalah yang ia anggap sepele, sampai di bandara internasional Dubai. Saat ia ingin kembali ke Jakarta, ia bertemu dengan seorang pria. Pria yang akhirnya membawanya keluar dari kenyamanan sendiri, pria yang berasal dari Afganistan, pria yang bekerja menjadi editor di negara asalnya, dan pria yang berhasil mengikatkan komitmen walau terkendala jarak. Pertemuan unik, sekaligus memeberitahukannya bahwa sang pria adalah Humsafarnya.Meski terkesan ringan, buku ini tidak benar-benar ringan jika dibaca. Banyak terselip arti-arti lainn di dalamnya. Bacaan yang pas di saat hujan seperti sekarang ini, atau ingin bernostalgia dengan deru rintik hujan.*Menariknya, semakin lama kita menghabiskan waktu bersa,a orang yang kita cintai, semakin sedikit kita merasa mengenalnya.* Usahlah kau gusar dan semak hati. Setiap jalan punya tikungannya sendiri. Pada masanya nanti, kau akan sampai juga di ujung jalan itu.* Orang tak dapat melihat bayangan dirinya di dalam air yang mengalir, tapi ia dapat melihatnya pada air yang diam. Orang tua memang punya kelebihan. Mereka adalah air yang diam.sepanjang perjalanan, ia lebih memilih diam karena itu menyembunyikan kelemahannya sekaligus memberikan kekuatan.Setiap pilihan punya konsekuensi yang harus ditanggung. Dan kita, kita sudah bukan anak-anak lagi. Ternyata ada jarak yang begitu jauh antara kedekatan raga dan kedekatan rasa.* Mereka haanya dua orang yang kesepian dan sama-sama butuh teman, kemudian berusaha saling menghangatkan lewat sentuhan.
review 2: Selesai membaca buku ini, tidak ada kesan khusus yang tertinggal. It was just okay. I did enjoy reading this book, but that was it.Buku 'Perempuan yang Melukis Wajah' adalah kumpulan 11 cerita pendek di hari hujan. Saya pribadi merasa tidak ada satu pun penulis yang menuliskan kisah di saat hujan dengan istimewa. Biasa saja. Hujan seolah dimaknai sebagai latar (setting) cerita saja. Pemaknaan tentang hujan yang berbeda tidak saya temukan.Above all, ada dua cerita yang saya suka. Pertama berjudul 'Peremuan Bermafela Kelabu' karya Ndoro Kakung dan 'Hujan. Deras Sekali' karya M. Aan Mansyur.Hanya saja, saya tidak tahu bagaimana rasanya membaca buku ini di kala hari benar-benar sedang hujan. Di kala saya benar-benar melihat hujan karena saya menghabiskan buku ini sambil tiduran di kamar. Hem... mungkin harus dicoba membacanya saat hujan turun :) less
Reviews (see all)
Eliza
It's beautifully written. :)..dan samar hanyalah kata lain dari pengingkaran diri. ~page 55
harris
Favorit banget ni cerpen pertamanya, "Humsafar" :D
Jeff
Buku yang pahit sekaligus manis sekali.
Adriana
Lumayan
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)