Rate this book

Jaya: An Illustrated Retelling Of The Mahabharata (2011)

by Devdutt Pattanaik(Favorite Author)
3.95 of 5 Votes: 5
ISBN
014310425X (ISBN13: 9780143104254)
languge
English
genre
publisher
Penguin Global
review 1: Jaya - An Illustrated retelling of Mahabharatha came into my hands with a lot of recommendations and a lot of air time courtesy of my friends.Mahabharatha is a story that every Indian kid knows and every Indian has a take on what the book signifies to them. Devdutt Patnaik has collated the various events in and around Mahabharatha into a collections of lessons with each lesson ending with what Patnaik feels is the pros and con's of the lesson.While the overall content of Mahabharatha is know to all, Patnaiks take homes at the end of every chapter is good food for thought. He makes good points comparing both the greatest itihasas of India the Ramayana and the Mahabharatha and strives to draw the parallel between their teachings.I would give it 2.5 stars for a somewhat diffe... morerent take on an old Hindu text.
review 2: Kisah Mahabharata telah lama menjadi legenda, bukan hanya di peradaban Hindu di India, tapi juga menyebar di pelosok Nusantara, bahkan di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya tidak memeluk agama-agama yang lahir di India (Hindi, Buddha, Jain, dan Sikh).Hal ini menimbulkan tanda tanya besar bagi saya. Bagaimana mungkin sebuah cerita, seberapa menariknya pun, bisa terus diulang-ulang tanpa orang merasa bosan? Lebih membuat penasaran lagi, mengapa cerita ini bisa menjadi panduan beragama, padahal ia memuat begitu banyak konflik moral yang penuh teka-teki? Apakah dharma dan adharma sebegitu abu-abunya sehingga harus digambarkan dalam kisah yang begitu … aneh?Devdutt Pattanaik, penulis buku “Jaya” ini , menuliskan 20 kontradiksi kisah Mahabharata di sampul belakang buku ini. Tiga di antaranya saya salin di sini:1) Seorang anak (Bhisma) bersumpah untuk tidak menikah agar tidak bisa memiliki keturunan, agar ayahnya yang sudah tua bisa menikah lagi2) Seorang maharaja (Yudhistira) yang konon sangat bijaksana, bisa mempertaruhkan kerajaannya di meja judi3) Seorang ibu (Kunti) meminta 5 anaknya untuk berbagi seorang istriBagaimana seseorang bisa belajar tentang kebijaksanaan dari epos ini?Saya cukup familiar dengan garis besar cerita Mahabharata, dan saya yakin anda pun demikian. Apa yang tidak saya temukan dalam kisah Mahabharata lain, bisa saya temukan dalam buku ini. Yang pertama adalah konteks budaya. Mahabharata pertama kali diceritakan pada jaman Veda (1750-500 SM), mula-mula lewat transmisi lisan lalu melalui tulisan. Setiap penceritaan tidak sama persis, dan karena Mahabharata bukan sebuah kitab suci, tiap orang menambahkan versinya sendiri. Versi yang paling menarik bertahan hingga saat ini. “Jaya” memberikan konteks budaya yang dibutuhkan untuk memahami Mahabharata. Buku ini diatur supaya setiap segmen kisah diceritakan dengan singkat dan bahasa yang sederhana, dan langsung disertai dengan boks yang berisi penjelasan tentang konteksnya.Yang kedua adalah penjelasan tentang versi-versi Mahabharata yang ada. Kisah ini diceritakan tidak hanya dari sudut pandang versi orisinal yang disampaikan oleh Vyasa, tapi juga berdasarkan berbagai versi regional India dan Asia Tenggara. Kadang-kadang ada referensi ke versi Jawa dan Bali (walaupun minus penceritaan tentang punakawan/parekan). Tidak ada Mahabharata yang “benar” atau “salah”. Semua versi Mahabharata benar sekaligus salah.Yang ketiga adalah penjelasan mengenai kapan kisah ini terjadi, jika memang benar pernah terjadi. Patokan yang digunakan adalah terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan secara berturut-turut pada saat Krishna menjadi duta ke Hastinapura, dan tahun persisnya sepenarnya bisa dicari dengan perhitungan astronomi. Buku ini tidak mengambil posisi apa pun mengenai apakah Mahabharata adalah sejarah ataukah fiksi. Hal itu tidaklah penting, karena yang terpenting adalah manfaat yang kita ambil dari situ. Kisah Mahabharata (dan Ramayana) terjadi secara berulang-ulang di pikiran setiap manusia. Setiap dari kita adalah Pandawa, Kurawa, Bhisma, Dorna, Karna, Drupadi, atau bahkan Krishna yang mulia. Tidak ada yang sepenuhnya baik dan buruk dan kita pun bisa memaknainya demikian.Buku ini membantu saya memahami lebih jauh mengenai Mahabharata sekaligus mengenai pemahaman saya sendiri mengenai ketuhanan dan moralitas. Selalu ada pemahaman baru setiap kita membaca, menonton, atau mendengar kisah Mahabharata. Dari buku inilah saya mulai paham mengapa demikian. less
Reviews (see all)
Iska
best book to know everything about mahabharata..
Cameo
Simple narration of Mahabharatha for starters
domelchuck
Brilliant Discourse
lesterkisten12
too good must read
katherine
A Must read !!!!!
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)