Rate this book

Hailstorm (2012)

by Fachrul R.U.N.(Favorite Author)
4.12 of 5 Votes: 5
ISBN
9789792285 (ISBN13: 9789792285253)
languge
English
genre
publisher
Gramedia Pustaka Utama
review 1: Akhirnya saya memberikan Hailstorm bintang 4 setelah sempat tergoda untuk menjadikannya bitang 5 akibat hipnotis yang diberikan oleh sang penulis, Fachrul RUN, melalui ceritanya. Setelah berbagai hal (terutama biar dibaca), memberinya 4 bintang walau saya jamin novel dark fantasy yang satu ini memang luar biasa.Hailstorm, seperti yang kita bisa baca dari sinopsis belakangnya merupakan perjalanan di alam neraka Vandaria, Reigner. Sekilas mirip Divine Comedy (lebih terkenal dengan naman Dante’s Inferno, terima kasih EA) tapi ternyata sangat berbeda. Dari premis hingga setting penceritaannya pun sangat berbeda. Bilamana Divine Comedy menceritakan Dante yang memasuki neraka, menempuh purgatori, dan naik ke surga demi menemui istrinya, Hailstorm menceritakan sebuah kisah perj... morealanan maut sekelompok pasukan bayaran meraih kekuatan diluar akal manusiawi untuk kepentingan politik keluarga bangsawan Hailstorm. Ketika Dante menempuh seluruh neraka, maka Levinia dan rekannya hanya menempuh sebagian kecil atau malah satu alam dari Reigner. Kesamaan yang dimiliki hanyalah menemouh neraka, tidak ada yang lain. Tapi itu tidak menjadikan Hailstorm buruk.Secara ringkasnya, Hailstorm ini merupakan bacaan Dark Fantasy yang mengangumkan. Isinya sangat tepat menggambarkan apa yang saya sebut dengan fantasi gelap (berlainan dengan perkataan beberapa orang, ini kurang menggigit untuk bisa disebut survival horor). Bung Fachrul dengan sangat baik bisa memaparkan dunia Vandaria dalam takaran yang pas, tidak berlebihan tapi tetap bisa menarik minat pembaca. Tapi kekuatan Hailstorm yang paling kuat terletak pada tiap karakter-karakternya. Setiap karakter memiliki latar belakang yang cukup solid, sehingga tindakan mereka terasa tidak aneh, membuat mereka lebih “manusia” daripada sekedar boneka penulis untuk mengisi dan menggerakkan cerita. Hal ini semakin baik karena tidak hanya karakter manusia saja yang menerima perlakuaan serupa, melainkan penggambaran Deimos, alias “iblis”, yang menunjukkan karateristik lain dari diri mereka yang tidak bisa dimengerti manusia. Sesuatu hal yang menurut saya masih jarang dilakukan oleh penulis fantasi kebanyakan karena deimos, iblis, atu dewa-dewa masih digambarkan dengan satu dimensi. Hailstorm memang sebuah dark fantasy ideal yang banyak pelajaran bisa diambil darinya bagi para penulis fantasi entah itu dark, high, atau lainnya. Walaupun begitu, Hailstorm, menurut saya pribadi, bukan tanpa kekuarangan. Seperti yang terasa adalah worldbuilding yang tidak begitu terasa di alam reigner, yang mungkin karena mereka cuma menempuh satu bagian dari neraka ini. Lalu, diksi bahasa yang sangat berasa seperti novel terjemahan (bukan hal yang benar-benar buruk sebenarnya), dan gambar/ilustrasi yang menurut saya mengurangi immersiveness dari ceritanya itu sendiri.Untuk pujian dan kritik detilnya ditulis dibawah siniPertama-tama, hal yang mengesankan bagi saya disini adalah bagaimana setiap tindakan dan peristiwa memiliki latar belakang yang solid. Seperti mengapa yang dikirim Reginer hanyalah sekelompok pasukan bayaran, bukan legiun prajurit. Tidak hal yang dilakukan oleh para karakter keluar dari kepribadian mereka (mungkin yang paling aneh itu pidato Merryweather, tapi itu masih oke). Tidak ada peristiwa yang terjadi tanpa didahului oleh foreshadowing sebelumnya. Ini menjadi kepuasan tersendiri ketika menyadari solid dan konsistensi penulisan Bung Fachrul.Kemudian hal berikutnya yang membuat saya terkagum adalah perhatian detil kecil pada dunianya yang dilakukan Bung Fachrul. Dia benar-benar sudah memegang beliavability dan intagibility dalam menulis dengan menuliskan detil-detil kecil, yang sebenarnya penting, dalam dunianya. Misalnya saja ketika Levinia masih bisa menghirup udara di ruangan Armudad. Ini detil kecil yang mungkin sekilas tidak berharga, tapi justru sebaliknya. Detil ini secara implisit memberi tahukan betapa outlandish-nya aristektur Reigner sehingga memberikan kesan bahwa adanya ventilasi itu suatu hal yang menakjubkan. Lalu jumlah panah yang dimiliki Merryweather dan pemanah lainnya dituliskan dengan detil, sampai pakaian pelindung dari kulit pilihan Levinia. Penulis benar-benar bisa menunjukkan kemampuan dan kepekaan dalam memproyeksi dunia fantasi, apa saja yang sekira dalam situasi tertentu dapat dipengaruhi.Karakter-karakter yang berperan dalam Hailstorm juga tidak memiliki disposisi moralitas yang jelas, suatu hal yang membuat mereka semakin manusiawi. Levinia yang mengorbankan dunia demi keluarganya, Merryweather yang serba ceria untuk menghibur diri dari situasi maupun masa lalunya kelam, sampai Iridio, bangsawan rasis yang memberi perlakuan berbeda pada Levinia karena dia menghormatinya. Walau mungin beberapa karakter tidak seabu-abu karakter utama, namun mereka sendiri masih sering menunjukkan sifat yang membuat mereka manusia.Mungkin satu-satunya kekurangan yang saya rasakan pribadi itu kurangnya eksposisi dalam worldbuilding. Kok seperti kontradikstif sama pernyataan awal kalau worldbuildingnya udah pas ya? Sebenarnya sih secara umum memang sudah pas, tidak kurang apalagi berlebihan. Tapi sebenarnya masih ada ruang dalam woldbuilding untuk lebih dieksposisi. Akibat dari tidak digunakannya ruang yang bersisa ini adalah berasa Reigner sebagai tempat yang kecil dan monoton (apa mungkin karena memang Cuma sebagian kecil Reigner?). Sepanjang perjalanan terasa sebentar karena sepertinya tidak ada hal lain yang benar-benar menarik mata bagi mereka di sekelilingnya maupun di kejauhan horizon. Selain dari lalat, deimos lainnya berasa sangat standar dan tidak memiliki fitur yang unik. Padahal kalau menurut kata Reedra, wilayah itu terpengaruh oleh kekuatan Armudad yang sangat berkaitan dengan restorasi. Kalau fakta ini bisa dimanfaatkan lagi, bisa menjadi tambahan yang sangat luar biasa tidak hanya untuk novelnya, tapi juga universe Vandaria Saga.Akhir kata Hailstorm ini tidak hanya solid dan konsisten sebagai cerita dark fantasy, tapi juga sebagai novel keseluruhan. Selain itu pengemasan epilog yang benar-benar bagus membuat saya merasa puas membaca (dan menjadi bagian favorit setelah ceramah dari Armudad) 402 halaman kisah Levinia ini. Selamat pada Bung Fachrul, saya tunggu karya selanjutnya.
review 2: Greetings, gw salah seorang penggemar novel karangan lo, Hailstorm, sebagai bagian dari Vandaria Saga. First of all, gw sangat-sangat suka dengan konsep cerita yang lo suguhin di dalam Hailstorm. Terus terang, agak pesimis ketika beli novel lo pertama kali. Setelah baru aja selesai membaca Harta Vaeran (yang agak mengecewakan), gw sangat puas membaca novel karangan lo.Karakter yang berbeda, tidak lagi mengisahkan tentang petualangan seorang anak muda, melainkan sekelompok orang-orang elit yang telah melewati berbagai penempaan diri, dan masih dapat dinikmati alurnya dengan seru, juga latar belakang masing-masing karakter yang tidak dangkal membuat gw membaca novel tanpa henti gitu aja. Tidak seorangpun dari karakter-karakter adalah orang yang benar-benar 'baik', which is also realistic. Dan bagian yang terbaik dari novel ini adalah, endingnya yang disusun dengan baik sekali. Bukan good ending, bukan pula bad ending, hanya sebuah keputusan yang diambil oleh seorang wanita yang telah mengalami banyak rintangan dalam hidup. Tapi SANGAT memuaskan. I'll look forward for your next novel, if you are to continue down the path of literature.Lastly, gw adalah salah satu orang yang bisa dapat kesempatan untuk ditandatangani novelnya oleh lo, Thank you very much. Know that I am a fan of your work. Best wishes.Sincerely, Titah Panutan (a fan) less
Reviews (see all)
Kristina
a very wonderfull adventure fantasy. Must read,
alexisiscool123
Good work, Fachrul. :-)
devilsangel237
Awesome, good for read
Becca
suram
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)