Rate this book

Always With Me (2013)

by Hyun Go Wun(Favorite Author)
4.49 of 5 Votes: 7
languge
English
genre
publisher
Penerbit Haru
review 1: Pas 3 bulan buat ngabisin buku ini. Sebenernya ceritanya bagus tapi gak tau kenapa aku gak terlalu enjoy kayak buku terjemahan korea yang lain. Aku ngerasa bukunya gak cukup buat aku tertarik buat terus ngebaca sampai siap dan ini adalah rekor terlama aku dalam baca novel. Dari yang aku tangkap, ceritanya tentang cewek bernama Chae Song Hwa, cewek bertubuh besar dan berkelakuan tomboi, yang memiliki seorang kakak tiri bernama Park Yang Ji dan adik tiri bernama Chae Jang Mi. Nantinya secara kebetulan Song Hwa akan bertemu dengan seorang dokter pengobatan tradisional yang akan menjadi pasangannya di cerita ini. Aku masih kurang mengerti cara mereka memutuskan untuk jadian melalui permainan gunting-batu-kertas, dan bagaimana hubungan mereka bisa berkembang dan berjalan secara... more serius. Hal ini juga yang buat aku kurang menikmati ceritanya. 3 bintang untuk novel ini.
review 2: Another cinderella story, melihat sinopsis cerita saya kira buku ini fanfic dongeng tersebut, memang banyak kesamaan tetapi ternyata cerita jauh berbeda, lebih banyak unsur konyolnya :D. Si Cinderella tetap tidur di loteng rumahnya, mempunyai kakak tiri beda ayah beda ibu dan adik tiri beda ibu sama ayah. Pangerannya berasal dari keluarga kaya raya, tetapi memilih hidupnya sendiri. Saya jatuh cinta dengan kedua karakter utama di buku ini, mereka berdua bener-bener ancur, tapi justru itu yang membuat menarik :D. Tiga orang anak perempuan. Mereka lahir dari ibu dan ayah yang berbeda, tinggal bersama di bawah asuhan orang tua yang sama, namun bukanlah keluarga yang sepenuhnya bahagia. Meskipun mereka tinggal di rumah yang sama, dan setidaknya makan bersama selama satu atau dua kali dalam sebulan, tetapi rasa sayang sebagai sesama saudara tidak terlalu melimpah. Mereka tidak peduli satu sama lain. Mereka seperti keluarga yang tinggal di ladang bunga, yang tumbuh dengan ciri khas masing-masing, dan tanpa saling mengenal satu sama lain.Entah takdir atau kebetulan semata, Chae Song Hwa dan Yoon Sang Yup setiap pulang kerja sering sekali bertemu dalam satu kereta, Song Hwa tidak menyadarinya karena dia selalu mabuk dan tak jarang tertidur di pundak Sang Yup dan meneteskan air liur di baju Armaninya =)). Ajaibnya, setiap mendekati stasiun tempat pemberhentian Song Hwa, dia tiba-tiba sadar dan langsung keluar, tak menyadari apa yang diperbuatnya dan membuat Sang Yup takjub. Sang Yup hanya bisa menantikan setiap pulang kerja bisa bertemu dengan perempuan tersebut dan menyisihkan kursi disebelah untuknya.Datanglah kesempatan Sang Yup berbicara secara sadar dengan Song Hwa, ketika perempuan tersebut terluka menolong teman kerjanya dan dipaksa berobat ke rumah sakit. Song Hwa takut setengah mati dengan jarum, kalau tidak terpaksa -kakinya yang semakin membesar, dia akan membiarkannya. Sang Yup adalah dokter pengobatan tradisional, pemilik rumah sakit yang didatangi Song Hwa. Ternyata perempuan kuat itu benar-benar tidak mengenalinya. Dengan jarum akupuntur di tangannya, Sang Yup bisa sedikit balas dendam :pDi pertemuan berikutnya, Sang Yup langsung mengajak Song Hwa berpacaran tanpa basa basi, katanya, siapa lagi yang membangunkannya saat ketiduran di kereta saat setengah mabuk?. Song Hwa menganggap dokter itu gila, cabul, penguntit, arogan, pede sedunia, narsis, sok cakep (emang iya :p)."Kalau kau tidak berkata yang aneh-aneh, mungkin aku bisa sabar menghadapimu.""Ternyata kau tertarik padaku.""Aku muak menghadapimu."Tapiiiii, pesona dan kepedean Sang Yup membuahkan hasil juga. Song Hwa benar-benar tidak mengerti alasan kenapa Sang Yup bersikeras memintanya menjadi pacar, dia tidak cantik, tidak menarik, dia terlalu 'kuat' untuk ukuran perempuan dan jarang dilirik oleh lelaki, alasan Sang Yup menjadikannya pacar sangat mencurigakan. Dengan terpaksa karena tidak tahan diganggu Sang Yup terus, Song Hwa pun menawarkan permainan Gunting-Batu-Kertas, kalau dia menang, maka mereka langsung berpisah saat itu juga, kalau Sang Yup yang menang, maka dia akan menerima lelaki narsis itu menjadi pacarnya. Tentu saja Song Hwa kalah :DBunga yang diberikan oleh seorang lelaki pada wanita. Bunga yang diberikan sebagai lambang akan janji cinta sepasang kekasih. Bunga yang digunakan sebagai hiasan di dada. Bunga Sang Pangeran Kecil yang bercerita tentang perpisahan. Di antara banyak makna tersebut, sebenarnya apa tujuan lelaki ini memberi bunga padanya?"Aku membutuhkan kekasih dan saat itu ada kau di sisiku. Mau bagaimana lagi? Tentu saja aku harus berpacaran denganmu. Mungkin aku ini hanya sebuah pilihan bagimu, tapi bagiku, kau ini adalah takdirku."Chae Song Hwa, ternyata kau sudah tertanam bertangkai-tangaki di dalam otakku.Di dunia ini, kadang ada hal-hal yang tidak perlu diucapkan dengan kata-kata.Masalah tidak selesai begitu saja, Song Hwa masih mencurigai alasan Sang Yup memilih dirinya, mereka menjalani kehidupan sehari-hari layaknya pasangan biasa, pulang kerja bersama, makan bersama, sering cekcok dan sesekali berciuman. Ada perasaan bersalah yang mendera Sang Yup, dia tidak sepenuhnya jujur terhadap Song Hwa akan alasan dan siapa dirinya sebenarnya, tapi kepolosan dan kejujuran perempuan tersebut malah membuat Sang Yup jatuh cinta sungguhan, dia hanya bisa meminta Song Hwa untuk percaya padanya kalau suatu saat hubungan mereka menghadapi suatu masalah. Ditambah adik tiri Song Hwa menjadi batu sandungan dalam hubungan mereka, membuat Song Hwa ragu apakah harus meneruskan hubungan yang awalnya tidak serius tersebut atau mengalah terhadap adik tirinya? Padahal dia mulai mencintai pangerannya itu. Apakah dia harus membuat pilihan lagi mengunakan permainan Gunting-Batu-Kertas untuk melanjutkan hubungannya dengan Sang Yup? Di mana Song Hwa sangat lemah dalam permainan tersebut, dia tidak pernah menang."Ucapanmu bodoh sekali. Seseorang bisa saja mendapat kemengan dari permainan itu, namun perasaan seseorang kan tidak bisa seperti itu. Itu bukan takdir, malainkan pilihan.""Kalau ada wanita lain, aku akan menantangnya main gunting-batu-kertas.""Kalau ada lelaki lain, aku akan menusuknya habis-habisan dengan jarum akupuntur.""Meskipun aku tidak tahu mengapa kau membutuhkanku, tolong jangan terlalu berusaha keras seperti ini. Karena jika tidak tulus usaha keras apa pun akan sia-sia saja."Bahwa cinta pun memerlukan suatu usaha, bahwa ada saatnya seseorang harus menunjukkan yang terbaik bagi seseorang yang ia cintai.Saya sangat menikmati buku ini, khas drama Korea pada umumnya, kisah cinta dibumbui komedi dan masalah keluarga. Tidak ada peran yang benar-benar jahat, kalau menunjukkan sisi kelemahan manusia jelas, semua punya itu :D. Yang membuat saya menyukainya adalah karakter dan interaksi kedua tokoh utama, bertemu di kereta api, permainan gunting batu kertas, pertikaian yang manis, membuat saya betah membacanya. Untuk karakternya, Sang Yup dan Song Hwa memang sedikit bertolak belakang, Sang Yup dewa narsis sedangkan Song Hwa adalah tipe perempuan yang selalu mengalah dan suka menolong, walau secara fisik dirinya kuat. Ngakak waktu Sang Yup nggak terima kalah bermain kendo dengan Song Hwa, merasa harga dirinya jatuh, melihat sifat Sang Yup yang tidak mau menyerah =)). Kalau disamakan dengan Cinderella, cukup jauh berbeda, persamaannya hanya ibu dan dua saudara tiri, satu saudara tirinya pun masih sedarah dengan Song Hwa, lainnya benar-benar beda.Sebenernya cerita terjalin dengan baik, prolog di buku ini merupakan teka teki akan masalah keluarga yang dihadapi Sang Yup dan di akhir semua terjelaskan dengan baik, sedikit ada twist malah, sayangnya saya agak kecewa kenapa adik Sang Yup tidak muncul lagi di dalam cerita. Mungkin penulis membuangnya, karena katanya buku ini sebenernya bisa menjadi dua jilid :D Kalau dilihat dari halamannya, memang termasuk tebal untuk sebuah kisah cinta, semoga saja benar akan ada lanjutannya, karena kisah para peran pembatu di buku ini mendukung sekali untuk dibuat cerita tersendiri :D. Untuk cover, nggak usah diragukan lagi, Haru salah satu penerbit yang selalu menghadirkan cover manis, untuk typo tidak terlalu mengamati dan sepertinya cukup 'bersih'. Untuk terjemahannya sendiri, ada beberapa kalimat yang sebenarnya membuat saya membaca berulang-ulang untuk memahaminya, memang agak sedikit kaku, dilihat saya juga agak lama menyelesaikannya (kalau ceritanya menarik biasanya saya cepat selesai bacanya), tapi overall tetap bisa dinikmati dan tahu inti ceritanya tentang apa :).Yang terpenting, saya sangat puas dengan banyaknya interaksi antara Sang Yup dan Song Hwa, menambah kadar romantis diantara mereka. Banyak sekali adegan favorit di buku ini, ketika mereka bersama, itu menjadi bagian yang bikin saya senyum senyum sendiri. Selain itu banyak banget quote yang saya beri tanda di buku ini, bisa dilihat di atas, dan saya tambahkan sedikit:"Orang-orang memang biasanya seperti ini. Selalu ingat kesalahan orang lain, tapi mudah sekali melupakan kebaikan orang lain.""Memangnya jatuh cinta itu seperti lowongan kerja? memiliki batasan umur?"Buku ini bercerita tentang bagaimana kita bertahan untuk membuat suatu hubungan tetap kokoh, bagaimana belajar jujur terhadap pasangan sendiri. Ada sedikit adegan dewasa di buku ini tapi tidak ekplisit, dan saya rekomendasikan bagi kamu pengemar k-drama :D4 sayap untung bunga chae song hwa, bunga kerokot atau ross moss dalam bahasa Inggris XD. less
Reviews (see all)
hello
ga tau harus gimana ngereview buku ini. :pkayanya lbh bagus kalau dijadiin drama aja IMO... ^^
dando8484
Faktor kebetulan sebagai konflik, layaknya film drama korea.. lumayanlah :)
abbasarian
Sukaaaa... walau bacanya sempat ketunda karena entah kenapa *baca : males*
rosekhom
love it
daniboo
3.5
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)