Rate this book

Sayap-Sayap Patah (1968)

by Khalil Gibran(Favorite Author)
4.07 of 5 Votes: 3
languge
English
genre
publisher
SeLUT Press
review 1: "Di sini, segala harapan Gibran, yang tinggal sebagai tawanan cinta di samudera jauh, dikebumikan. Di sini dia hilang kebahagiaan, di sini air matanya kering, dan di sinilah dia terlupa akan senyumannya".Ini kisah cinta Gibran, terhadap seorang bidadari kiriman syurga bernama Selma Karamy. Pada Selma ditemukan cinta, pada wanita itu ditemukan jua derita.Aku membaca buku ini penuh perlahan, mahu menghayati tiap bait kata yg sangat indah dan puitis. Aku tersenyum ketika mereka menyanyi lagu cinta di taman, aku berasa sedih tiap kali mereka meratap cinta yg terhalang. Entah kisah cinta ini cuma ciptaan penulisnya atau pernah terjadi. Tapi ia kisah yg penuh bahagia, yang dalam masa yg sama disinggahi derita. Kisah cinta yg amat tragis.Aku suka cara Gibran membayangkan Selma. T... moreerlalu indah. Luar dan dalam. Bahagianya kalau semua perempuan menjadi Selma. Dicintai lelaki yg memujanya seperti Gibran. "Dalam tiap lelaki ada Selma"- Gibran.
review 2: Buku senipis ini aku fikir aku boleh sudahi dalam waktu yang singkat,tapi ya ampun..aku pelik kenapa aku harus ambil masa yang sedikit lama berbanding ketika aku menghabiskan Zombijaya(Fixi).Kahlil Gibran bikin aku harus memperlahankan taal pembacaan aku seolah meminum kopi susu yang masih panas dan terisi di dalam bekas plastik.Terutama saat aku melayari setiap ayat dalam perbicaraan mereka.Sungguh,Sayap-Sayap Patah yang sering aku lupakan sebelum ini memberi satu kewajaran kenapa aku perlu lebih prihatin tentang penulisan soal kisah percintaan yang tragis,yakni ianya berbunyi 'dark-romantic'.Bukan gampang meneladani sifat pengorbanan dan penghormatan yang tinggi dari tiga manusia yang terhimpit dalam soal patri janji(Farris Effandi Karamy),taat perintah ortu(Selma Karamy)dan akur pada tuntutan takdir(penulis sendiri).Namun dalam kerakusan kuasa serta maal yang terbentuk kasar dalam masyarakat dirantai dengan keputusan bioskop,ketiganya langsung meniti pada satu jaluran yang semakin hari semakin rapuh dengan berani.Terjatuh selepas itu tidak pernah memberi satu kelemahan yang nyata terzahir kerna hati begitu utuh,meski sakit dengan kepasrahan.Dunia terlalu sombong untuk memberi kemenangan kepada mereka sehingga hujung nyawa.haha..aku mula ketawa kerna aku sebelum ini disogok dengan kisah-kisah romeo dan juliet,padahal dalam satu dunia yang lain,masih ada yang lebih hebat dan walang.Mana tau,dalam tidak sedar kita,ada lebih banyak yang disembunyikan oleh dunia.Keterlaluan soalnya kalau semua harus dikisahkan.Aku ada membaca satu petikan kata dari Hippocrates terhadap amalan Euthanasia,"Saya tidak akan menetapkan satu dadah maut untuk menyenangkan seseorang,tidak memberi nasihat yang akan menyebabkan kematiannya."Apakah bisa kalau penderitaan yang teramat dalam soal percintaan terhalang dihentikan dengan pengamalan hukuman begini?atau kita terpaksa menelan derita sehingga terkorban nyawa mengikut kehendak aliterasi masa dunia?Percintaan terhalang bukan hukuman maut untuk kita,tapi satu alami yang besar maknanya dalam menyadurkan semangat ke dalam jiwa kita.Benarlah Hippocrates yang menyanggah dukungan lemah Socrates,Plato dan Seneca The Elder(dalam soal mempercepatkan kematian akibat penderitaan tak tertanggung.Yakni dalam soal kelumpuhan seluruh tubuh).Aku sengaja menyelitkan soal Euthanasia dalam soal ini kerna bagi aku,ketiga-ketiga watak menemui kehancuran hati menurut kewajaran dunia.Tidak semoron kisah Romeo dan Juliet yang pahit. less
Reviews (see all)
bobby
"...Hidup dalam tantangan dan kesulitan lebih mulia daripada kembali kepada ketentraman."
grimmkitty06
Tidurlah dengan lena, wahai Selma Karamy.
xthishero
best regards
StephanieTheDreamer
good
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)