Rate this book

Balada Ching-Ching Dan Balada Lainnya (2010)

by Maggie Tiojakin(Favorite Author)
3.29 of 5 Votes: 4
languge
English
genre
publisher
Gramedia Pustaka Utama
review 1: Tiga belas cerpen Maggie ini bercerita tentang ragam kehidupan yang layak dijumpai di kota-kota besar. Pada satu cerpen berjudul "Dua Sisi" , Maggie berhasil menggambarkan suasana di Amerika Serikat pasca pemboman gedung kembar WTC. Anyway, saya suka cara Maggie memainkan tokohnya. saya suka bagaimana tokoh-tokoh Maggie itu mampu mengenang kembali masa lalunya. Saya harus akui, disinilah kelebihan Maggie, untuk dapat bertutur sejenak kembali ke masa lalu tanpa mengabaikan 'current condition' yang sedang dialami/dijalani tokoh-tokohnya.Personal Note:saya lebih dahulu mengenal @maggietiojakin lewat sebuah kolom di The Jakarta Post Weekender. Pertemuan itu berlanjut hingga saya benar-benar bisa bertemu dengan Maggie pada suatu diskusi bulan Juni 2012 di Kinokuniya, Plaza Sena... moreyan. Bersama dengan penulis perempuan lainnya seperti @febyindirani dan Okkie Madasari.
review 2: Sebagai pemeluk nama Ching Ching, jujur gue tersihir dengan judulnya yang unik itu. Sampul yang simpel namun manis, dari jarak dua meter agaknya khalayak bertanya-tanya. Ada apa dengan buku itu? Balada Ching Ching bukan buku baru, dua tahun lalu gue udah mengincarnya di rak Gramedia. Sayang harganya kurang pas dengan uang jajan gue kala itu, dan voila! Entah ada angin apa, buku Balada Ching Ching gue temukan di bagian diskon, sebagai simpulan... gue dapat dengan harga murah deh.Maggie Tiojakin sebagai sang penulis punya ciri khas berbeda dengan penulis-penulis pentolan Indonesia lain; seperti Dee, Ayu Utami, atau Sitta Karina. Cerpen-ceprennya seperti hibrida. Alurnya dipacu cepat seperti Dee, diksinya juga intelek, tapi satu yang tidak terlupakan, ide-idenya yang menyorot kaum minoritas, yang kerap dikucilkan. Dengan 175 halaman; 13 cerita pendek. Maggie tak ayal mengupas satu per satu tabir kehidupan. Mulai dari seorang penderita jantung yang menunggu kebenaran tentang sebuah mukjizat (Anatomi Mukjizat), menunggu ibu pulang ke rumah (Liana, Liana), sepasang pria-wanita yang hendak melakukan pelarian demi membuktikan rasa cinta mereka (Kawin Lari) dan tiga cerita yang menurut gue paling berkesan: "Dua Sisi", "Tawa Elisa", dan "Sekali Seumur Hidup". Ketiganya mempunyai kesamaan yaitu terletak pada sudut pandang narasinya. Maggie Tiojakin dirasa amat andal saat menarasikan watak seorang lelaki. Figur yang diciptakan sangat pas. Tidak kurang, tidak cengeng, namun penuh kontemplasi. Bukankah seorang laki-laki memang disarati dengan permainan logika? Di "Dua Sisi", Maggie Tiojakin sengaja tak mengusung cerita dengan latar ibu kota, tidak seperti keduabelas cerita lain yang rata-rata mengambil bilangan Kemang, atau pun petak sarat penduduk di ibu kota. "Dua Sisi" mengambil latar di New York, tepat pada peristiwa naas 119. Sebuah pesawat asing menabrak Ground Zero; gedung penjarah langit kebanggaan warga Amerika. Tokoh utamanya adalah seorang laki-laki, bedanya Andari (sang tokoh utama) tidak menarasikan cerita, Maggie menjadikan sosoknya sebagai orang ketiga yang berwenang sebagai peninjau. "Dua Sisi" adalah cerita terpanjang di dalam "Balada Ching Ching" namun bukan berarti kata-kata itu hanya selewat mata, tapi banyak makna berharga di dalamnya. Cerita tentang dua sejoli yang berbeda pemikiran namun saling menyadarkan satu sama lain.Terakhir, dalam penggambar karakter yang sedemkian rancak, Balada Ching Ching memiliki satu kekurangan, yaitu dari segi plot penutup. Memang tidak mudah menulis barisan kata dan membentuk sebuah cerita pendek. Kata-kata yang disampaikan tentu dibatasi, tidak seenaknya mengisi lembaran kertas. Namun, karena kendala itulah, plot-plot akhir yang disajikan Maggie dirasa tidak selesai. Kadang teramat menggantung dan tidak nyambung. Padahal setelah konflik tentu saja sebuah cerita harus ditutup dengan sebuah penyelesaian.Overall, 4/5. Untuk buku cantik berkalimat puitis dan kover yang rupawan. less
Reviews (see all)
cristina
Don't really like all the short stories here, but 'Dua Sisi' is the exception.
giordanobruno
aku sukaaa. narasinya keren!
Pratzz
juga kado dari Ave^^
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)