Rate this book

Drunken Marmut: Ikatan Perkumpulan Cerita Teladan (Cicitan Harimau Pidi Baiq) (2009)

by Pidi Baiq(Favorite Author)
1.97 of 5 Votes: 3
languge
English
genre
publisher
DAR Mizan
review 1: Saya sering tidak mengerti apa yang sebenarnya ada di dalam kepala Pidi Baiq, bisa jadi lebih dari separuh isinya adalah keusilan. Bocah-bocah disuruh menyanyi koer di kamar mandi; atau ketika Pidi mengajak pegawai baru “ciuman”; atau tukang sate yang harus berkomunikasi lewat kertas dengan Pidi; atau, atau yang lain sebagai bukti tingkat keusilan penulis yang sudah tinggi.Uniknya. terkadang Pidi tidak sekadar usil tapi juga memiliki “sesuatu” lewat tingkahnya, Saya cukup takjub dengan aksi “bagi-bagi awug” yang dilakukannya bersama si mbok pedagang awug. Tidak hanya berniat meringankan si mbok dengan memborong jualannya, tapi juga bermurah hati berkeliling memberikan awug kepada supir angkot, tukang becak, kusir delman, dll. Bentuk kepedulian yang dibungkus de... morengan keisengan. Satu lagi yang saya tangkap selama membaca Drunken Marmut ini adalah cara berpikir Pidi yang out of the box. Cara berpikir yang tidak terdikte membuat sosok Pidi dalam buku ini seperti orang yang sangat bebas dan ekspresif. Sebenarnya sebelum menekuni drunken marmut, saya pernah membaca drunken monster setahun yang lalu. Tapi saat itu saya tidak mengerti di mana menariknya buku pertama serial drunken. Baru setelah membaca Hanya Salju dan Pisau Batu, buku duet Pidi Baiq dengan Happy Salma, saya memahami ‘kekacauan’ pola tingkah bapak dua anak ini.Yah, cukup sekianlah ripiunya, baca saja bukunya, pasti lebih seru :D
review 2: Baca buku ini ga sengaja.Kemarin siang, ga ada jam ngajar, main ke perpus. Di kotak buku belakang mbak Lena sang pustakawati, ada buku ini. Hmm, daripada udah masuk perpus ga baca apa2 (koran yang jadi incaran sedang dibaca siswa kelas 5), saya ambil buku ini. Eh iya, dibaca dong. Ah, makin biasa aja ternyata.Buat saya, kok Pidi Baiq makin kelihatan "tidak baik"nya, ya. Silakan cek, dari sekian cerita di buku ini, ada berapa kalikah dia cerita tidak iseng lalu bagi2 uang/makanan?Saya kok maunya menganggap tokoh "saya" di serialnya Pidi Baiq tuh tokoh fiktif saja. Mungkin lucu, dan geregetan kalo ada seorang tokoh protagonis yang suka iseng, tapi senang pamer bagi2 duit. Paling kita jadi ngedumel pada si tokoh, ngedumel percuma karena si tokoh tidak merasa apa2... Biarkan aja, kan dia fiktif. Tapi kalo membayangin bahwa seorang Pidi Baiq-la yang begitu... wah... kan saya jadi terpancing suudzon pada pribadi ini. Padahal belum tentu juga saya lebih baik daripada Pidi Baiq. Lalu, atas saran pembaca lain, dia nanti akan datang dan membaca review ini, terus dia terpancing bikin tulisan di blognya di multiply atau di manapun tentang seorang Bunga Mawar yang tidak dia kenal, tapi sudah suudzon padanya. Lalu tulisan itu segera diterbitkan sebagai bagian seri kumpulan tulisan cacatan kelima dengan judul "Drunken Mawar". Pas banget, yang suka mabok itu: Monster, Molen, Mama, Marmut, dan berikutnya Mawar. Itu kemungkinannya, kan?Iya kan? less
Reviews (see all)
Cesca
udah g ada teladannya,, masih juga dibuat bukuuuu,, duh duh,, kok ya ada yg beliiiiii??? haha
lmcreation
sudah baca lebih dari 5 kali... dan efeknya selalu sama... tidak pernah kurang ketawanya
Lora
tulisan pidi di buku ini agak membosankan. berbeda dengan serial drunken sebelumnya.
tuli
Hiburan dikala bosan dan segala kemacetan dalam pikiran datang
abby
...idem...
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)