Judul buku : The Ghost Bride
Pengarang : Yangsze Choo
Penerbit : Penerbit Qanita
Cetakan : Pertama, September 2014
Tebal buku : 488 halaman
Entah mengapa tiba-tiba saya tertarik untuk menulis resensi dari novel-novel yang pernah saya baca. Novel yang saya baca sebagian besar merupakan novel terjemahan. Begitu pula dengan novel yang akan saya resensi kali ini, The Ghost Bride. Sebelumnya saya belum pernah membuat resensi jadi mungkin resensi yang saya tulis ini kurang memadai atau banyak kekurangan.
Novel ini bercerita tentang Li Lan, putri tunggal sebuah keluarga bangkrut yang tiba-tiba mendapat lamaran dari keluarga Lim yang kaya raya dan berkuasa. Namun tak disangka, calon suaminya adalah lelaki yang telah meninggal secara misterius, dan pernikahan ini dilakukan untuk menenangkan arwahnya. Meski enggan, pernikahan harus tetap dilakukan demi menjamin masa depan Li Lan dan keluarganya.
Setelah kunjungannya ke mansion keluarga Lim, Li Lan mulai dihantui arwah calon suaminya. Sedikit demi sedikit, ia tertarik ke dunia arwah yang dihuni tidak hanya para hantu lapar dan arwah pendendam, tapi juga para iblis penjaga berwujud banteng. Dalam petualangannya, Li Lan harus menguak rahasia kelam tentang keluarga Lim dan keluarganya sendiri, jika ia tak mau terjebak di dunia arwah selamanya.
Kisah yang diceritakan melalui sudut pandang orang pertama membuat kita merasa mengalami sendiri setiap peristiwa di dalam cerita. Hal ini juga didukung dengan kekayaan detail yang disajikan. Sepanjang cerita kita akan sering dibuat bertanya-tanya oleh penulis yang mau tak mau membuat kita terus membuka lembar demi lembar tanpa sadar. Sayang setelah dibuat terombang-ambing oleh apiknya alur cerita, kisah ini terkesan menggantung di akhir. Meski kisah berakhir dengan baik, novel ini tetap membutuhkan kisah lanjutan untuk menjawab dengan jelas kepastian nasib sang tokoh utama.
Bagi para pecinta kisah romansa fantasi yang tak biasa novel ini akan menjadi penyegar dengan bumbu petualangannya.
Advertisements Share this: