Rate this book

Dibawah Lentera Merah : Riwayat Sarekat Islam Semarang 1917-1920 (1990)

by Soe Hok Gie(Favorite Author)
3.97 of 5 Votes: 1
languge
English
publisher
Frantz Fanon Foundation
review 1: Menarik sekali membaca sekeping sejarah bangsa kita yang selama ini disembunyikan di bawah bayang-bayang. Menurut saya, seharusnya hal ini tetap harus dihargai sebagai suatu periode perjuangan bangsa di mana kaum tani dan kaum buruh pernah juga disuarakan hak-haknya, sama lantangnya seperti kaum intelektual yang diwakili misalnya oleh Boedi Oetomo atau Indische Partij. Sarekat Islam dan tokoh-tokoh sosialisnya, pernah berkali-kali dipenjara dan dibuang, sama seperti sekian banyak tokoh perjuangan Indonesia lainnya. Mereka juga sama nyatanya dengan tokoh sosialis di negri lain, katakan saja Stalin atau Lenin. Sayang sekali jika perjuangan mereka 'dihapuskan' hanya karena jalan mereka berbeda. Itu harusnya dihargai sebagai satu dari sekian warna yang pernah dilukiskan di tan... moreah negeri Hindia Belanda, sebelum akhirnya lahir Indonesia.Review lengkap menyusul.
review 2: Memang tidak banyak buku sejarah di Indonesia yang mengulas tentang komunisme di awal2 masa pra kemerdekaan. Buku ini cukup bisa menggambarkan suasana pada masa itu, walaupun belum detail karena banyak kekurangan data. Namun secara tematis, buku ini merupakan karya seorang sejarahwan muda yang sedang menunjukkan keilmuannya. Sayang, beliau akhirnya mati muda. Membaca buku ini menjadikan kita perlu mencari referensi ulang, karena sedikitnya data dan fakta yang idsampaikan. Juga sebagai pembanding agar tidak menjadikan buku ini sbg satu2nya acuan untuk mempelajari komunisme di masa pra kemerdekaan. Sebuah masa yg penuh gelora, masa mencari jati diri bagi manusia2 yang terpelajar di tengah penindasan kolonial yang membuat bangsanya terpuruk dalam kebodohan dan kemiskinan. Semangat orang2 kiri yang dulu menggelora, kini tertindas oleh phobia yang seakan melupakan jasa2 mereka yang berjuang di sayap kiri itu. Semangat sama rasa sama kaya, seakan musnah oleh pikiran2 yang dihinggapi oleh ketakutan2 yg dangkal akan komunisme, atheisme, sekularisme, dan berbagai ketakutan lain yang sengaja digambarkan untuk menjauhkan bangsa ini dari keragaman cara berpikir. Sebuah fenomena yang menakutkan dari sebuah bangsa yang memang pluralis, namun hendak dikembangkan sebagai bangsa yang homogen. Semoga hal itu tidak terjadi. less
Reviews (see all)
berry25241
akhirnya dapat juga buku Soe Hok Gie yang lama dicari-cari ini..:D
Saniya
Jika saja skripsi sekarang sekaya dan semenarik ini untuk dibaca.
Vivaldi
just read
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)