Rate this book

Muhasabah Cinta Seorang Istri (2009)

by Asma Nadia(Favorite Author)
3.78 of 5 Votes: 5
languge
English
genre
publisher
Lingkar Pena Publishing House
review 1: Membaca lembar demi lembar penuturan para istri di buku ini rasanya campur aduk, menyelami berbagai kisah, real life yg benar-benar membuat kita -para muslimah- berpikir panjang, bersiap dengan segala kondisi yang tak terprediksi. beberapa paragraf yang bisa dicuplik:**salah satu potongan kisah di halaman 18: Guruku mengatakan, coba tatap wajah suami di saat tidur. Pikirkan, seseorang yang tidak ada hubungan darah dengan kita, tiba-tiba sekarang berjuang untuk kita. Mencari nafkah, membahagiakan kita. Nasihat yang sering aku terapkan. Menatap wajah suami dan anak ketika tidur, membuat hati dilimpahi rasa sayang. Ingin aku menjadi istri sempurna bagi suamiku di setiap saat. Yang selalu siap melayaninya, menyiapkan segala keperluannya, memasakkan makanan paling ... moreenak untuknya, menjadi sahabatnya, menjadi kekasihnya, menjadi istri dan ibu dari anaknya, menjadi penggembiranya, menjadi penyemangatnya. Namun ternyata kemampuanku terbatas. Pernah aku menangis di hadapannya, menyesali ketidakmampuanku menjadi seorang istri yang sempurna. Tapi suaranya yang tenang mendamaikanku. "Kamu sudah berbuat yang terbaik, tidak perlu jadi sempurna, yang penting kan sudah berusaha. Yang penting kan aku bahagia. Aku tidak menuntut lebih dari kamu." **ataupun kisah yang ada di halaman 208: Saat ta'aruf denganmu aku tidak merasa diombang-ambingkan oleh sebuah ketidakpastian akan bentuk hubungan kita. Semuanya jelas. Maksud ta'arufmu, dan kelanjutan proses ta'aruf kita. Bagiku, itulah lelaki. lelaki jantan. Berani datang untuk menikah. Bukan sekadar bertandang lalu ngobrol tak keruan. Ah... aku jatuh cinta, padamu. Cintaku semakin tebal setelah kita menikah. Kamu ingat, ketika aku menangis tersedu-sedu saat akan melepasmu ke Jakarta? Padahal itu bukan perpisahan pertama. Itu perpisahan biasa, karena seminggu kemudian kita akan bertemu lagi. Namun, aku ingin kamu lebih lama di Bandung pekan ini. Menemaniku kuliah, ke pengajian bersama, makan di warung pinggir jalan berdua. tapi, mata pencaharianmu di ibukota. Kau tetap harus pergi, karena memang bukan saatnya cuti. Aku mengantarmu sembari menangis sedih. Cengeng sekali ya aku? Sekarang baru kupahami. Tindakanmu saat itu tak keliru. Kamu kedepankan rasio, sedang aku terlalu mengikuti perasaan. Justru sekarang aku banyak belajar darimu. Untuk seimbang dalam mempertimbangkan sesuatu. Tidak terlalu bergumul dengan perasaan. **dan juga kisah yang ini, halaman 179: Di saat teman-temanku mengeluh kalau suami mereka bertingkah bak raja, bahkan memegang sapu dan kemoceng pun ogah, aku diberi suami yang ringan tangan membantuku mengurus rumah tangga. Ia tak menganggap bahwa pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak melulu tugas istri. Dia pernah bilang, "Sayang, kamu sudah berusaha keras menjadi ibu yang baik buat Nailah dan kamu lumayan berhasil kok,"dan masih ada banyak kisah nyata lainnya, curhatan para istri yang pada akhirnya melangitkan rasa syukur, bisa diambil hikmahnya oleh sesama istri ataupun calon istri..so, segera baca buku ini.insyaAllah nggak rugi, dan nggak kan nyesel deh ^^Regards,Qonita Salsabila
review 2: Buku ini memuat kelebihan para kaum suami, dari kacamata sang istri. Sebagai istri, teruslah bermuhasabah dan jangan pernah berhenti bersyukur, itulah intinya. Baik juga dibaca remaja putri. Buku ini merupakan tandingan dari buku Asma Nadia sebelumnya 'Catatan Hati Seorang Istri'. Buku sebelumnya berisi kisah-kisah istri yang terluka oleh perlakuan suami. Bagaimana mereka menghadapi dan mengatasi masalah juga dipaparkan di sini. less
Reviews (see all)
Shaflez
I'M (not yet) A WIFE (someday)..And this book is one of MY (upcoming) MARRIAGE LIFE TEACHER :)
nickkkolas
learn how to enjoy playing duets in life :)
Mzara
Buku kerjaan hehe...
aliciam
menyadarkan......
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)