Rate this book

Semerbak Bunga Di Bandung Raya (1986)

by Haryoto Kunto(Favorite Author)
4.54 of 5 Votes: 1
languge
English
genre
publisher
PT Granesia
review 1: Saya membaca buku ini sewaktu duduk kelas 2 SMP (1998), pinjam dari tetangga saya yang baik hati, Pak Asep Suhendi. Sekarang buku ini sudah tidak dicetak lagi, sehingga bisa terbilang langka, padahal saya ingin sekali lagi membacanya. Meskipun non-fiksi, buku ini sangat romantis, di setiap bab selalu terselip puisi-puisi orang Belanda yang telah diterjemahkan, semuanya menggambarkan keadaan kota Bandung saat itu.
review 2: Setahu saya buku ini adalah kelanjutan dari buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe.Memang tidak sepenuhnya ngelanjutin buku sebelumnya, yang sebagian besar bercerita tentang bangunan, namun dalam buku ini diceritakan pernak pernik kota Bandung.Mulai dari tamannya, jajanannya, sekolahnya, bioskopnya, budayanya tanaman yang ada di Bandung, dll.Bahkan
... more yang saya baca dari buku ini katanya Bandung punya species anggrek tersendiri.Apaa Bandoengensis lah nama anggreknya.Yang pastinya sudah sulit ditemukan bahkan mungkin sudah punah.Terus yang menarik, ternyata Bandung sudah terkenal wisata kulinernya sejak dulu.Kalau sekarang muncul kuliner yang aneh-aneh buah kreatifitas warga Bandung tetapi jaman dulu jajanan tradisional yang masakannya paling enaklah yang paling dicari.Contohnya soto gang apa, bubur jalan apa, (hehe saya kurang ingat tempat pastinya).Pokoknya menarik menyimak gaya hidup orang Bandung jaman dulu dan ini membuat saya berhipotesis mengenai sebutan Parijs van Java.Ada yang bilang itu karena tata kota Bandung yang rapih, arsitekturnya yang unik dan pada beberapa bagian Eropa banget ada juga yang bilang orang Bandung pada waktu itu sudah melek mode mungkin karena pengaruh orang Belanda yang tinggal di Bandung, jadi perpaduan mode antara pribumi dan warga Belanda yang memakai pakaian tradisional Sunda dan Eropa membuat Bandung disebut Parijs van Java.Entahlah bisa banyak hipotesis mengenai hal itu.Namun ada fakta yang menarik, yaitu Bandung merupaka kota yang paling banyak orang Eropanya di Hindia Belanda jadi oleh para pelancong dari Eropa Bandung disebut sebagai Europa in de tropen.Karena waktu itu cuaca kota Bandung yang dingin dan tata kota serta bangunan berarsitektur mirip di Eropa dan banyaknya orang Eropa berada di Bandung membuat orang Eropa merasa seperti di negerinya andai saja mereka tidak sadar bahwa matahari bersinar di tempat ini sepanjang tahun.Begitulah, banyak sekali yang dapat kita ketahui dan pelajari dari buku ini.Dan semuanya menarik, itu semua membuat saya mengerti kalau kedua buku legendaris tentang Bandung itu mempunyai halaman yang cukup tebal. less
Reviews (see all)
Naylys
pinjeman dari kang afrit, selain novel bulu2...
Nicole
Persaingan itu mengharukan, Jendral. :)
abccorp
it cost 90 Euro when i bought it -_-
clairell
the best book about bandung
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)