Rate this book

Kering (1972)

by Iwan Simatupang(Favorite Author)
3.95 of 5 Votes: 5
languge
English
genre
publisher
Gunung Agung
review 1: Absurd, sarcastic, penuh dark humor. Pengaruh dari Samuel Beckett, dan Albert Camus sangat terasa. Untuk orang yang terbiasa membaca novel novel "normal" novel ini akan sangat membingungkan, tidak masuk akal dan membosankan. Apalagi jika si pembaca TERBIASA membaca cerita cerita yang memiliki ending happily ever after, atau berakhir dengan misteri terpecahkan,maka novel ini akan sangat mengecewakan.Alur cerita yang benar benar mengabaikan logika membuat kita kadang kadang berkata, "What the fuck?" dalam hati. Membayangkan tokoh-tokohnya sibuk mendiskusikan hal remeh temeh ditengah-tengah masalah yang urgent dan jauh lebih besar mau tak mau mengingatkan kita akan tingkah laku birokrat dan elit politik di masa orde baru. Membahas masturbasi, kemungkinan disfungsi ereksi, ata... moreu libido anjing disaat dunia hampir kiamat karena kekeringan, atau memikirkan nilai pilosofis sebuah kata disaat sekarat, membuat kita tersenyum dan disaat yang sama berfikir tentang kemungkinan penyakit jiwa yang diderita penulisnya ketika menulis novel ini.Jika dipaksa untuk memberi penilaian terhadap novel ini apakah layak dibaca atau tidak maka rekomendasi Saya adalah:Novel ini menyenangkan, mencerahkan, sangat lucu, sekaligus meninggalkan kesan yang dalam bagi mereka yang menyukai dark humor atau memiliki sarcastic sense of humor.Novel ini cukup sebagai bahan menambah wawasan bagi mereka yang tergolong pembaca segala. Yaitu jenis pembaca yang membaca murni karena memuaskan nafsu membaca tanpa peduli apa yang dibaca, dari mulai buku ajar hingga novel cabul.Untuk mereka yang menganggap novel Ayat Ayat Cinta, atau Kambing Jantan sebagai masterpiece akan segera berhenti membaca novel ini tidak lebih dari sepuluh halaman.Saya pribadi menganggap novel ini secara khusus dan semua karya karya Iwan Simatupang secara umum sebagai karya yang luar biasa dan unik. Novel yang dari plot dan tema berani berkata dengan lantang, "Fuck the mainstream".Jika seseorang dipaksa untuk menebak pribadi Iwan Simatupang hanya berdasarkan 'Kering' dan tanpa sumber-sumber lain, maka Saya tidak akan terkejut jika dia akan menganggap Iwan Simatupang sebagai pribadi yang terganggu, tidak seimbang, bahkan gila. Ketika membaca 'Kering' entah kenapa dalam pikiran Saya selalu terbayang bahwa penulisnya (ketika itu Saya masih belum mengetahui siapa Iwan Simatupang)pastilah jenis manusia yang meninggal dengan cara bunuh diri atau karena permainan erotic asphyxiation.
review 2: kisah ini menyebut tokoh utamanya sebagai "tokoh kita" begitu saja.tidak penting benar ia punya nama atau tidak, karena yang dikisahkan adalah kisah universal: kisah seorang individu dalam berhadapan dengan situasi atau kondisi yang melingkupinya.tapi karakter "tokoh kita" ini jelas.kejelasannya terbangun berangsur-angsur melalui kerja yang ia lakukan.beberapa hari setelah memulai kerjanya menggali sumur "...tubuhnya tumbuh kekar, ototnya membaja, dan lebih dari itu ada perubahan pada dunia perasaannya,,, kecenderungannya utk melihat dunia secara ungu lenyap, juga perasaan mengasihani diri sendiri pun..."kisah ini memang kisah bagaimana seorang individu "bekerja", mengolah dunia, tanpa pangkal dan ujung, berulang secara abadi. dalam proses mengolah dunia tanpa tujuan akhir inilah ia menjadi dirinya, menjadi suatu pribadi yang berfungsi dalam kehidupan dan ia mendapatkan karakternya. dunianya sendiri terus berputar, atau berjalan seolah tidak peduli dengan datang atau perginya individu.---break dulu--- less
Reviews (see all)
BeaA
At the end: "MARI...!!!"Manusia berjalanManusia TerusNovel yang sangat bagus
ipod
worth reading
dodola248
good
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)