Rate this book

Tuhan Maha Tahu, Tapi Dia Menunggu: Kumpulan Cerita Tolstoy (2005)

by Leo Tolstoy(Favorite Author)
3.33 of 5 Votes: 5
languge
English
genre
publisher
Jalasutra
review 1: Pertama beli buku ini lihat covernya yang menggoda iman, nyastra pula, gak mikir dua kali deh beli. setelah baca, oke! saya mau buku leo tolstoy yang lainnya :DTerlepas dari banyaknya komentar miring mengenai terjemahan novel ini, saya tetap dapat intisarinya. Terlalu bagus dilewatkan, karena setiap judul pasti ada tangisan (ini sih sayanya aja lebay) karena touching banget. Cerpen yang menyuguhkan esensi hidup, kematian, ketulusan dan Tuhan. Hal-hal klise yang kadang luput dari orang-orang.Bukunya dikemas sangat unik, makin kebelakang judulnya makin panjang. Dari sebelas cerita saya paling suka Ilyas, Alyosha, Berapa luas tanah yang diperlukan seseorang?, Ziarah, Tuhan dan manusia (yah semuanya aja ini mah!).
review 2: Mendengar nama besar Leo Tolstoy, dulu sa
... moreya membayangkan karya-karyanya pastilah berraatt, apalagi dengan embel-embel sastrawan. Tapi setelah baca buku “Tuhan Maha Tahu, Tapi Dia Menunggu”, yang berisi kumpulan cerita karya terbaiknya itu, kesan “berat” pun berubah.Ternyata karya Tolstoy itu readable koq, gampang dicerna, dan tema-temanya everlasting. Saya sampe ketagihan, ngga sabar untuk terus namatin buku itu. Rasanya kayak denger lagu klasik yang nadanya nyaman di kuping, peacefull, calm, meski isi ceritanya kadang juga penuh dinamika; bahagia, duka, lucu, percintaan, hingga kelicikan intrik politik dan ketamakan. Dan yang pasti karya Tolstoy selalu memuat pesan moral yang dalam tanpa terkesan menggurui.Leo Tolstoy merupakan sastrawan klasik Rusia terbesar yang berpengaruh luas dalam pembentukan perkembangan sastra modern. Tolstoy juga merupakan seorang pembaharuan sosial, pasifis, anarkis, vegetarian, dan pemikir moral. Nama besar Tolstoy dikenal karena gagasan-gagasannya tentang perlawanan tanpa kekerasan. Karya Tolstoy bahkan mempengaruhi Mahatma Gandhi dan Martin Luther King, Jr.Salah satu karyanya yang ada dalam buku itu adalah “Matinya Ivan Ilyich” yang ditulis tahun 1886 dan dianggap sebagai salah satu masterpiece aliran realisme psikologi. Tolstoy menuliskannya begitu mempesona dan kuat bagaimana krisis (psikologi) yang dialami Ilyich, sang tokoh utama secara luar biasa yang (konon) merupakan gambaran yang dialami Tolstoy sendiri. “Matinya Ivan Ilyich” juga merupakan gambaran krisis psikologis seseorang yang selalu ada sepanjang masa.Cara berututur Tolstoy amat menawan, apik, rapih dan brilliant, kejuhudan penulisnya juga tercermin dalam karya-karyanya. Sungguh nikmat membaca sebelas cerita pendeknya yang dibukukan ini. Dalam “Kebahagiaan Keluarga” misalnya, kehangatan cinta begitu terasa, Tolstoy menuturkannya begitu klasik, everlasting, menembus zaman.Pesan moral dan religius, serta corak realis amat kental terasa dalam kesebelas cerita pendeknya itu. Dan Tolstoy bertutur dengan cara yang anggun namun tidak menghilangkan kekuatannya. Tak heran jika ia dijuluki sebagai salah satu novelis terbesar dunia.Tersirat dari karyanya Tolstoy adalah pribadi kompleks, mudah tersentuh oleh ketidakadilan, berusaha mewujudkan kata hatinya, dan mau langsung melibatkan diri dalam gejolak sosial. Membaca karya-karyanya amat sarat dengan perspektif sejarah, filsafat, Rusia, moral, kesalehan, politik, dan peperangan. Namun begitu karyanya-karyanya begitu universal, menembus berbagai batasan, mudah dicerna. Amat layak dan harus dibaca siapa saja! less
Reviews (see all)
never30mind
Menarik. dan tolstoy sudah hadir kembali dengan beberapa karyanya.....
Kelsey
terima kasih kepada Anton Kurnia atas terjemahannya yang bagus sekali.
spongetyres
Ini karya maut banget :") makasih leo tolstoy fufufu
Hadlee
Sometimes confusing ...
Maddy
religius pisannnn....
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)