Sudah sangat lama saya tidak baca karya Agatha Christie. Secara acak saya ambil dari rak di toko buku dan mendapat Perjanjian dengan Maut. Ternyata saya pernah baca bagian awal buku ini lama berselang.
Rombongan keluarga Amerika sedang berlibur ke Jerusalem. Terdiri dari seorang ibu, Mrs. Boynton, dua anak laki-laki, Lennox dan Raymond Boynton, seorang menantu, Nadine—istri Lennox, serta dua orang anak perempuan, Carol dan Ginevra Boynton. Seorang calon dokter muda asal Inggris, Sarah King, dan seorang dokter Prancis yang terkenal, Dokter Gerard, menganalisis secara psikologis kondisi keluarga tersebut. Berdasarkan pengamatan profesional mereka, Mrs. Boynton merupakan tirani bagi keluarganya dan hal tersebut mengakibatkan tekanan mental terhadap anak-anaknya.
Di tengah perjalanan yang melelahkan di Petra, Mrs. Boynton tiba-tiba ditemukan meninggal. Walaupun kematiannya tampak wajar karena penyakit jantung yang dideritanya, ada beberapa petunjuk yang mengarah pada kesimpulan bahwa kematian Mrs. Boynton diakibatkan pembunuhan. Kematiannya mungkin berakibat baik bagi anak-anaknya, terutama Jinny si bungsu yang telah menunjukkan gangguan mental parah. Namun, bagi Hercule Poirot, menghilangkan nyawa manusia bukanlah hal yang bisa dibenarkan.
Hercule Poirot mengumpulkan semua fakta yang ada dan menelaah kemungkinan seluruh anggota rombongan sebagai tersangka untuk menemukan pembunuh yang sebenarnya. Selain keluarga korban, anggota rombongan yang lain adalah Sarah King, Dokter Gerard, Lady Westholme—seorang tokoh masyarakat dan politisi yang terkenal, Mrs. Pierce, dan Jefferson Cope—teman dekat Nadine.
Jika suka dengan cerita detektif, novel-novel Agatha Cristie selalu menarik untuk dibaca. Saya kadang ikut menduga-duga siapakah pelaku pembunuhannya, tapi kadang juga tidak. Fakta-fakta yang dikemukakan dan dapat ditemukan sepanjang cerita bisa digunakan untuk menebak si pembunuh. Namun, seringkali ada fakta lain yang baru dikemukakan di bagian akhir yang memutarbalikkan dugaan saya. Atau saya memang tidak berbakat jadi detektif. Haha.
Yang selalu saya suka dari karya-karya Agatha Christie adalah adanya informasi-informasi ilmiah yang diberikan. Kebanyakan tentang psikologi, kedokteran, dan sejenisnya yang berhubungan dengan sebab kematian, serta analisis korban dan saksi. Saat kasus keracunan sianida menjadi topik panas di media, saya sudah lama tahu peran dan sifat sianida sebagai racun berkat membaca novel-novel Agatha Christie. Walaupun begitu, tidak selalu sianida yang digunakan. Dalam novel Perjanjian dengan Maut contohnya, yang digunakan adalah digitalis, obat yang biasanya dikonsumsi oleh penderita jantung dan dapat menjadi racun jika dosisnya berlebihan.
Detail buku:
Perjanjian dengan Maut (Appointment with Death) oleh Agatha Christie
Diterbitkan 2017 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020339399
Advertisements Share this: