Rate this book

Tofi: Perburuan Bintang Sirius (2012)

by Yohanes Surya(Favorite Author)
4.5 of 5 Votes: 6
languge
English
genre
publisher
Penerbit Kandel
review 1: Novel yang sangat bagus dan cocok untuk remaja yang tidak terlalu tertarik dengan sains karena penjelasan tentang sainsnya begitu ringan namun padat informasi. Ceritanya pun seru dan khas anak remaja sehingga tidak sulit membayangkannya. Indonesia sebagai latar tempat pun menjadi nilai plus karena begitu menyenangkan dapat membayangkan Indonesia dengan berbagai alat serta sarana canggih yang melengkapinya.
review 2: Direview oleh: Erfin Triyaman HarefaKeterangan BukuJudul Buku : Perburuan Bintang Sirius (Bagian I & 2)Penulis : Prof. Yohanes Surya, Ellen Cony dan Sylvia LimEditor : Dr. Lies DwiartiPenerbit : PT. KandelCetakan Pertama : 6 November 2012Harga : Rp 190.000,- (2012)Format
... more : 831 halamanTarget : RemajaGenre : Science FictionPernah baca buku-buku fisika atau olimpiade fisika yang ditulis oleh Prof. Yohanes Surya? Anda pernah membaca novel ‘Perburuan Bintang Sirius’? Siapa penulisnya? Novel tersebut juga ditulis oleh Prof.Yohanes Surya bersama Ellen Cony dan Sylvia Lim. Pertama kali membeli novel ini, saya tertarik dengan cover bukunya dengan tampilan dua orang laki-laki, satu orang perempuan, sebuah teropong, seorang makhluk halus dengan setting berada di dalam hutan. Seharusnya buku ini diletakkan di bagian buku pelajaran fisika dan bukan diletakkan di bagian novel/fiksi, itulah yang ada dibenak saya ketika mengetahui bahwa penulisnya adalah Prof. Yohanes Surya. Dugaan saya salah. Setelah membaca sinopsis di bagian belakang buku, ternyata ini benar-benar merupakan sebuah novel mahakarya seorang profesor. Saya tidak perlu mikir dua kali untuk membeli novel ini walaupun harganya yang begitu mahal.Novel Perburuan Bintang Sirius ini merupakan novel pertama karangan Prof. Yohanes Surya. Novel ini adalah novel bagian pertama dari trilogi Tofi. Novel ini terdiri dari dua bagian yang dibagi ke dalam dua belas bab.Novel ini juga tidak terlepas dari ikatan sains. Bayangkan saja, tokoh-tokoh di buku ini saja namanya berkaitan dengan sains, nama planet, nama satelit, bahkan hingga nama zat kimia, pokoknya lengkap semua di dalam novel ini. Novel ini diawali dengan pengenalan para tokoh dan karakternya. Tokoh utama adalah Tofi, anak seorang ilmuwan pemenang Nobel Fisika, Prof. Albed Yomosi. Tofi bersekolah di Odyssa College, sebuah sekolah khusus para ilmuwan (fisika) di sebuah pulau di Indonesia bernama Pulau Kencana. Pulau Kencana ini adalah pulau yang khusus dirancang oleh para ilmuwan, di mana kehidupan di dalamnya sangat canggih dengan menggunakan banyak peralatan berteknologi nano, serta bebas polusi dan penyakit. Bayangkan, untuk masuk belajar di sekolah itu saja harus melewati sensor dari sebuah robot yang akan mendeteksi kesehatan. Siswa tidak boleh masuk ke dalam sekolah apabila menderita flu atau demam.Dari namanya tokoh utamanya saja adalah Tofi, yang merupakan singkatan dari Tim Olimpiade Fisika Indonesia sebagai bukti bahwa penulis tetap mempertahankan istilah-istilah sains dan membawa kita kembali ke dunia sains yang menyenangkan. Karakter Tofi yang dipilih oleh penulis adalah seorang ilmuwan muda, tampan, baik hati, setia kawan, cerdas dan seorang pemain basket. Status Tofi sebagai seorang putra ilmuwan pemenang nobel membuatnya ingin menjadi seorang remaja normal sehingga dia sering membuat kekacauan di sekolah yang membuat orang tuanya pusing.Saingan berat Tofi adalah Jupiter, putra tunggal walikota Pulau Kencana, pulau tempat dimana mereka semua tinggal. Ayah Jupiter adalah penyandang dana terbesar di Odyssa College. Jupiter adalah pemuda jenius yang sangat terobsesi dengan kekuasaan. Ia seringkali mengganggu anak-anak yang lebih lemah dan teman-teman Tofi demi memancing keributan dengan Tofi. Persaingan di antara Tofi dan Jupiter semakin memuncak dengan munculnya Miranda, gadis cantik dan cerdas, yang kelak menggantikan posisi Jupiter sebagai pemimpin di klub Fosfor, klub ilmuwan remaja yang sangat populer di Odyssa College. Terancamnya Klub Fosfor atas kekurangan dana untuk riset pengembangan teknologi, Odyssa College berencana mengirimkan perwakilan ke sebuah perlombaan ilmuwan muda tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Bandung, sebuah kompetisi bernama Science To Generation (STG) yang berhadiah uang tunai sebesar 25.000 USD. Peserta kompetisi ini ada 6 daerah yaitu: Jakarta, Bandung, Surabaya, Papua, Kalimantan Barat dan Pulau Kencana. Masing-masing daerah mengirimkan 5 orang putra-putri terbaiknya untuk mewakili daerah mereka masing-masing. Kepala Sekolah Odyssa College telah memilih lima anak untuk mengikuti perlombaan tersebut, Abigail si gadis germaphobia, Rahul yang terobsesi dengan angka, William yang terobsesi menjadi agen rahasia, Billy si Pujangga dan Marchia, adik Tofi. Tetapi karena suatu hal, terpaksa Tofi yang menggantikan posisi Abigail untuk berangkat ke STG tersebut.Olimpiade STG dibagi dalam tiga tahap. Persaingan antar tim berlangsung dengan ketat dan sengit. Satu per satu peserta STG dieliminasi, sehingga diperolehlah satu tim yang akan menjadi pemenangnya. Dengan berakhirnya STG bukan berarti petualangan Tofi dan teman-temannya berakhir. Tanpa disadari Tofi dan kawan-kawannya terseret ke dalam sebuah kasus lama, sebuah kasus yg sempat memakan korban seorang ilmuwan, sebuah kasus yg selama ini berusaha ditutupi oleh Prof. Yomosi, ayah Tofi.Tanpa sengaja, Tofi menemukan sebuah cincin Newton yang merupakan senjata rudal berukuran nano yang bisa merusak DNA korbannya. Cincin ini tidak boleh jatuh ke tangan ilmuwan yang jahat. Ada banyak penyusup, penyamaran, dan rahasia yang tentu saja membahayakan nyawa semua yang terlibat di dalamnya. Muncullah dua sindikat rahasia atau mafia paling berbahaya di dunia, yaitu Black Schole dan White Thole yang semakin menambah ketegangan di dalam alur cerita ini. Penulis memberi nama kasus tersebut Perburuan Bintang Sirius.Istilah-istilah ilmiah/sains dalam novel ini tidak membuat kita merasa pusing karena penulis tetap menjelaskan secara detail istilah-istilah tersebut. Misalnya nama Jupiter sebagai nama planet terbesar atau Miranda sebagai nama satelit Uranus. Itulah salah satu kelebihan buku ini. Kelebihan lain dari novel ini adalah ketika penulis memasukkan kisah hidup para ilmuwan Fisika yang jarang didengar orang, misalnya cinta pertama Newton, hidup Faraday yang adalah orang miskin tapi bisa menemukan sesuatu yang penting di dunia fisika, atau tentang ilmu perbintangan yang menarik untuk diikuti. Saya juga sebagai pembaca sangat menyukai beberapa kalimat yang dirangkai dan memiliki makna yang tajam, seperti:“Betapapun fisika mencoba membagi rahasianya, bagi para ilmuwan, cinta tetap menjadi keajaiban yang menakjubkan. Yang jelas Einstein ingin sekali menghubungkan cinta dan teori terkenalnya, sampai-sampai dia dengan serius berkata : “Letakkan tanganmu di tungku panas selama semenit, rasanya seperti satu jam, duduklah bersama dengan gadis pujaanmu selama satu jam, rasanya seperti semenit. itulah makna relativitas”“Aku cemburu pada bintang-bintang yang terus bersinar tanpa ada yang menghalanginya,” (Tofi-Bab 1 Odyssa College)“Jupiter terpana sesaat. Kejutan yg lebih hebat dari listrik bertegangan ribuan volt segera menyambarnya dengan dahsyat. Dari titik acuan mana pun dalam dimensi ruang dan waktu, di mata Jupiter, mahkluk yang berdiri di hadapannya ini cantik absolut! ” (Bab 2 Miranda oh Miranda)“Aku tidak pernah takut kalau harus bersaing dengan gadis-gadis lain, tapi sainganku adalah bintang Sirius! Dia cantik, abadi, dan bersinar!” (Reika, Bab Mimpi Buruk Laboratorium Horor)“Kau mencari bintangmu di keabadian semesta, pada jarak milyaran tahun cahaya dari bumi. Setelah kau menemukannya, jangan terdiam terlalu lama di dalam kegelapan malam. Bukankah ada bintang lain yang selalu dekat denganmu?” (Ungkapan perasaan Herschel pada Reika,Bab 12 Misi Belum Berakhir)Dan masih banyak lagi atau bahkan semua bisa jadi kutipan yang menarik. Penulis sangat cerdik membuat endingnya menggantung dengan memberikan sedikit clue tentang apa yang akan terjadi pada kisah selanjutnya dan membuat pembaca penasaran untuk membaca novel berikutnya. Kelemahan buku ini menurut pandangan saya adalah ketika penulis menuturkan karakter semua tokoh yang ada dalam buku pada pembukaan cerita novel ini, sehingga pembaca dengan mudah menebak semua karakter tokoh dan saya sebagai pembaca tidak merasa penarasan lagi. Harapan saya pada novel ini ke depannya, dapat diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di dunia agar pembaca di seluruh dunia dapat menikmati dan membaca novel karya anak bangsa ini sehingga menjadi ciri khas Indonesia di mata dunia dan semoga suatu saat ada produser film membuat kisah dalam buku ini ke dalam film layar lebar Indonesia bahkan ditonton di seluruh dunia. Secara keseluruhan, buku ini merupakan buku yang sangat menarik untuk dibaca. Saya sangat merekomendasikan buku ini kepada para pembaca di Indonesia.Kata terakhir dari saya: Jangan bilang kalau ‘sains’ itu menakutkan sebelum membaca novel ini. less
Reviews (see all)
gamasladka
Jangan bilang kalau Sains itu menakutkan sebelum baca Novel ini :D
hannavan
Cara lain menikmati keindahan sains.
cbernat
its very good and amazing for read
Harini
WONDERFUL
beth
courious
Write review
Review will shown on site after approval.
(Review will shown on site after approval)