[#6] Resensi Buku: Evergreen – Prisca Primasari

  • Judul: Evergreen
  • Penulis: Prisca Primasari
  • Penerbit: Grasindo
  • ISBN: 978-602-25108-6-4
  • Edisi: I-Jak, 2013
  • Tebal: 213 halaman

 

BLURB

Konichiwa! Selamat datang di Evergreen, kafe es krim penuh pelayan baik hati, lagu The Beatles akan melengkapi hari-harimu. Tempat yang menghangatkan, bahkan bagi seorang gadis pengeluh dan egois sepertimu, Rachel!

Di kafe itu, kau menemukan sebuah dunia baru, juga pelarian setelah dipecat dari pekerjaanmu. Menurutku itu bagus! Apa enaknya sih kerja jadi editor?

Namun, sebenarnya butuh berapa banyak kenangan dan sorbet stroberi untuk mengubah sifat egoismu? Atau yang kau butuhkan sebenarnya hanya kasih sayang? Mungkin dariku, si pemilik kafe? Hmmm?

PLOT

Rachel Yumeko River dipecat dari pekerjaannya sebagai editor di Sekai Publishing karena kesalahan yang menurutnya sepele. Dia pun melanjutkan hidupnya dengan menderita dan tidak bersemangat. Memecahkan semua gelas yang ada di apartemennya tidak membuat hatinya tenang. Dia masih tidak tidak terima dirinya dipecat.

Masih dengan hati yang kacau sekembalinya dari Sekai Publishing, Rachel melangkahkan kaki menyusuri trotoar kota Shibuya, dan berhenti di depan kafe Evergreen, kafe unik dan nyaman dengan berbagai aksen cute di setiap sisinya, lantunan lagu The Beatles yang menyambut kedatangannya. Setelah disambut oleh pelayan yang ramah dan disuguhkan sorbet yang mengagumkan, Rachel tahu bahwa hatinya sudah tertambat di tempat itu.

Siapa sangka, Evergreen adalah tempatnya memahami semuanya. Bersama pelayan-pelayan yang memiliki kepribadiannya masing-masing, Rachel mengerti bahwa bukan hanya dirinya yang menderita. Di Evergreen, dia tahu caranya memahami dan menghargai orang lain.

 

LATAR DAN ALUR

Berlatar tempat di Kota Shibuya, Jepang, Evergreen terletak di daerah Komazawa-dori di kota itu. Penjabaran latar tempatnya aku suka banget. Manis dan mendetail.

Untuk alur, awalnya aku bingung dan merasa bahwa ceritanya fast paced. Semua terjadi begitu cepat dan banyak pertanyaan yang muncul. Mendekati akhir, aku serasa dikasih boom dengan terungkapnya fakta-fakta yang buatku bingung awalnya. Ah, aku suka lagi, deh