Review Luka Dalam Bara – Bernard Batubara

Data buku

Judul: Luka Dalam Bara

Penulis: Bernard Batubara

Penerbit: Noura Publishing

Tahun terbit: 2017

 

The Story Behind The Book

Buku Kak Bara, sapaan saya untuk sang penulis, yang pertama kali saya baca adalah Metafora Padma. Buku kumpulan cerpen ini sukses membuat saya terkagum karena ‘keajaiban-keajaiban’ yang ada di dalamnya. Kak Bara sungguh jagoan dalam menciptakan metafora-metafora, sesuai judulnya, yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Kemudian, pada April 2017 silam saya bertemu Kak Bara di Festival Seni Banggai yang diadakan di Luwuk, Sulawesi Selatan. Saat itu Kak Bara menjadi pembicara dalam Kelas Fiksi yang dilaksanakan pada hari kedua. Setelah itu, kami sempat semobil karena diberikan driver dan LO yang sama untuk menemani dan mengantar kami selama di Luwuk. Ternyata beliau adalah pribadi yang kocak dan humble, seru sekali mengobrol dengan Kak Bara.

Nah, ketika Blogger Bandung mengumumkan Book Talk buku terbaru dari Kak Bara, langsung saja saya mendaftar karena penasaran dengan buku terbarunya, Luka Dalam Bara. Buku yang disinyalir ditulis ketika Kak Bara patah hati. Apakah bukunya menjadi suram? Sesuram seseorang yang sedang patah hati?

 

About The Book

“Aku mencintainya karena ia mencintai kata-kata. Rumah terbaik bagi kata-kata adalah buku. Aku mencintainya lebih lagi karena ia mencintai buku-buku. Aku mencintainya karena ia adalah buku bagi kata-kata yang tidak bisa aku tuliskan. Aku mencintainya karena dia menjadi rumah bagi setiap kecemasan yang tidak perlu aku tunjukkan.” Rumah dalam Luka Dalam Bara.

Apa yang ada di perasaanmu saat membaca tulisan ini?

Tulisan yang sekaligus fragmen pertama pada buku ini sukses membuat saya baper. Saya selalu bermimpi memiliki pasangan yang hobi membaca dan menulis, yang mana belum kesampaian sampai sekarang. Saya membayangkan bagaimana kami bisa bertukar pikiran tentang apa yang telah kami baca dan mengambil manfaat dari bacaan-bacaan tersebut. Saya membayangkan kami dapat bertukar tulisan, dapat menilai tulisan masing-masing. Eh, kok jadi baper, kan? Hihi.. Dan perasaan saya ini terwakilkan oleh tulisan Kak Bara dalam fragmen “Rumah” ini.

Bukan hanya “Rumah”, fragmen lain yang ‘mengena’ ke hati saya adalah “Kata-kata” dan “Menulis dan Mencintai”. Beberapa tulisan ini sukses mewakili perasaan saya. Ah, pokoknya sukses baper..