Gonna start revolution from my bed

Kalo ada yang ngerasa familiar dengan judul diatas, berarti benar, kita punya selera musik yang sama. Itu adalah penggalan lirik dari sebuah band unyu dari kota Manchester, Oasis. Oke, mari kita lupakan sejenak tentang kata “unyu” yang baru saja kalian baca. Karna Oasis yang beraliran britpop yang kental dengan kasarnya overdrive gitar & beat drum yang khas serta suara vokal yang gitu deh kita tau sendiri jelas sangatlah tidak “unyu”. Dan fyi sebenarnya ini juga bukan review mengenai Oasis jika kalian masih ingin melanjutkan bacaan ini yang ditulis di jam 12.12 tengah malam sehabis mabar mobile legend dengan teman-teman random ala-ala undian berhadiah.

Ya, ini adalah tentang bagaimana penggalan lirik dari lagu don’t look back in anger milik Oasis ternyata memiliki arti yang sangat dalam dalam kehidupan setiap insan kreatif yang masih hidup sampai paragraf akhir titik kalimat ini. Titik.

Setiap manusia memiliki prinsip yang mereka pertahankan betul-betul seperti mempertahankan hati kepada sigaraning ati. Bagaimana sebuah prinsip bersifat kuat, kokoh, dan untouchable. Jika manusia sudah berprinsip, maka mereka akan berkomitmen menjaga prinsipnya. Maka dari itu sebuah hubungan haruslah dilandasi dengan prinsip serta komitmen yang kuat. Sehingga hubungan antara 2 manusia yang saling berbagi cinta kasihsayang ini akan kuat, kokoh, dan untouchable.

Dalam kurun waktu yang sangat lama. Manusia yang menulis tulisan ini teguh akan prinsip yang ia yakini kebenarannya. Dimana mata selalu terbuka kepada dunia tetapi enggan untuk menyapa. Bukan perihal sombong tidak mau bertegur sapa, hanya saja mereka terlalu sibuk me-make up dirinya masing-masing dalam solekan & busana dunia maya. Apalah daya seseorang yang ketika melukiskan lipstik diatas bibir yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis ini malah membuat batang gincu tersebut patah ditengah akibat kerasnya menekan permukaan gincu berwarna merah keunguan itu. Ya, karena aku adalah seorang pria dan tidak mungkin aku menuangkan tinta padat itu untuk mencium lebarnya jidat dunia ini, bukan?

Waktu terus berjalan, kuakui awalnya berat untuk tidak show off di dunia maha eksis yang orang sebut dunia maya. Terus bersembunyi dari jaman comment di wall hingga caption di Insta Story. Hanya jadi silent reader sembari menikmati pertunjukkan khas drama turgi dalam teori komunikasi. Lama kelamaan banyak berbicara di muka lebih asyik daripada banyak berbicara di hape..nyaman dan terbiasa. Tidak ada yang salah menjadi silent reader. Berusaha tidak ikut-ikutan dalam carut marut kepentingan-kepentingan dunia realitas kedua itu juga asyik.

Till at the moment I realize something..

Ternyata manusia hidup berdasarkan kebutuhan. Disadari atau tidak kebutuhan akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan status (apa pun yang berhubungan dengan status). Didalam suatu status yang menyangkut situasi dan kondisi tertentu, dunia realitas kedua tersebut ternyata menjadi kebutuhan utama. Dan tidak mungkin ketika sudah menjadi kebutuhan utama, kita sebagai manusia normal tidak mengejar kebutuhan itu. Hal ini lah yang terjadi, dimana akhirnya aku mulai menyadari bahwa setelah ini kedepannya aku dituntut untuk aktif bersilaturahmi didalam dunia maya. Dengan pertimbangan sangat matang, aku memutuskan untuk terjun bebas menyelam kedalam lautan dunia maya maha dalam demi keberlangsungan karirku. Ya, saatnya aku berpamitan dengan diriku sebelumnya si silent reader.

Ini bukan tentang berubahnya sebuah prinsip. Karna prinsip itu kuat, kokoh, dan untouchable. Prinsip tidak akan berubah, prinsip adalah sebuah ujian kesetiaan. Prinsip akan selalu dipeluk erat..bahkan prinsip itu mengalir layaknya darah, prinsip justru memelukmu. Ini adalah cara kita melihat sebuah hal dalam kacamata baru kita. Membutuhkan lebih dari sekedar sudut untuk memandang, ini adalah bentuk test drive kacamata baru yang akan kita gunakan sampai hari yang entah kapan ditentukan. Prinsip tidak akan pernah berubah, hanya kita berimprovisasi cara kita memandang. So..jangan pernah ragu untuk melihat hal dari kacamata barumu, pakailah kacamatamu dan mulailah merevolusi hidupmu dari sekarang demi kehidupan yang lebih baik.

Principle is always number one, but how we see something brand new with a nice sunglasses is necessary.

Aditya.

Created : January 11, 2018

 

 

 

 

 

 

 

Share this:
Like this:Like Loading...