Novel When Love is Not Enough – Review

When Live is Not Enough

A novel by : Ika Vihara

When Love is Not Enough

“Awalnya Lilja Herietta Moller berpikir, menikah dengan sahabatnya, Linus Zainullin, dan tinggal bersamanya di Munchen, akan menjadi sebuah pernikahan yang sempurna. Tidak ada yang salah dengan pernikahan mereka. Karena Linus dan Lily bisa sama-sama melakukan apa yang mereka suka. Tapi semua tidak sesempurna angan-angan Lily. Karier Linus sebagai pembuat kereta cepat, yang semakin menanjak, ternyata malah menghancurkan gerbong kehidupan pernikahan mereka.

Lily kehilangan laki-laki yang dia cintai. Ayah dari anaknya. Suaminya. Yang lebih buruk lagi, dia kehilangan sahabatnya. Sosok yang sudah bersamanya sejak dia dilahirkan. Lily kembali ke Indonesia, mencoba membangun kembali hidupnya, tanpa Linus bersamanya.”

*

Novel karya Ika Vihara ini merupakan novel side-story dari novel pertamanya My bittersweet marriage. Novel yang—seperti biasa—berlatar belakang pernikahan ini, bercerita tentang pernikahan Lilja Herietta Moller dengan sahabatnya sejak kecil, Linus.

Bab pertama yang disajikan dalam novel Love is Not Enough adalah tentang bagaimana semua kisah mereka meretak karena kematian anak pertama Lily dan Linus, Leyna. Bayi perempuan mereka yang sangat cantik dan manis itu harus pergi dari kehidupan Lily dan Linus bahkan sebelum ulang tahun Leyna yang pertama. Tetapi belum cukup kenyataan itu menyakiti hati Lily, ia harus menyiapkan diri lebih tangguh lagi setelah mengingat apa saja yang telah terjadi sebelum kematian Leyna.

Semua karena Linus. Suaminya. Kematian Leyna adalah takdir, tetapi Lily tidak bisa menutup mata dari apapun yang telah Linus lakukan pada mereka. Pada Lily dan Leyna. Namun Linus tetaplah pria yang sama. Dia masih suami Lily dan sahabat kecilnya. Mereka sudah tumbuh bersama untuk waktu yang tidak sebentar jadi tentu saja, cinta mereka juga sudah tumbuh untuk waktu yang tidak sebentar pula. Linus menyesal untuk semua yang telah terjadi. Dia berusaha meminta maaf pada Lily dan meminta wanita itu kembali ke dalam pelukannya. Meskipun semua itu tidak mudah.

Linus tidak ingin mengulangi kesalahannya di masa lalu. Dia bahkan rela meninggalkan apapun yang dia punya di Munchen hanya agar bisa pulang ke Indonesia. Agar dia bisa menemui Lily dan memohon pada wanita itu untuk berhenti menyodorkan surat cerai.

Lalu apa yang terjadi? Lily mencintai Linus. Sangat. Semua akan tahu bahwa dia sedang berbohong besar jika mengatakan bahwa ia tidak mencintai Linus, suaminya. Tetapi cinta saja tidak cukup. Lily bukan hanya membutuhkan cinta Linus, tetapi juga kepercayaannya, keteguhannya, kesabarannya, dan tentu saja pengertian dari pria itu.

Banyak pelajaran yang ada di sana. Bahwa… yah. Pernikahan tidak semudah kedengarannya, tetapi juga tidak serumit yang ada di sinetron televisi. Novel When Love is Not Enough memang tidak menggambarkan secara detil dan panjang seperti apa pernikahan. When Love is Not Enough juga mungkin tidak benar-benar sejalan dengan cerita pernikahan orang lain. Tetapi setidaknya, jika kamu belum menikah dan mau menyempatkan diri untuk membaca novel ini. kamu akan tahu, bahwa untuk menikah banyak hal yang perlu dipersiapkan. Dan itu bukan hanya cinta.

Saat membuka dan membaca lembar pertama, kamu akan menemukan banyak sekali cerita manis diantara mereka—yang paling saya suka adalah saat Linus menularkan kebiasaan tidurnya pada Lily (yang belum menikah dipastikan baper :v) atau juga saat Linus bersedia pulang jauh lebih awal dari jam kerjanya hanya agar bisa mendapatkan hadiah spesial dari istri tercinta.

Kamu juga akan menemukan ujung matamu berair saat membaca bagaimana kerasnya Linus memperjuangkan pernikahannya dengan Lily.  Bagaimana Lily berperang dengan perasaannya sebagai seorang Ibu, dan perasaannya sebagai seorang wanita. Bagaimana Lily membangun tembok besar yang berusaha Linus runtuhkan.

Sampai akhirnya Linus kecelakaan di tempat kerja. Sampai akhirnya Linus mati rasa dengan tubuhnya sendiri dan membuat Lily merana. Sampai akhirnya mereka tiba di titik paling akhir untuk memilih.

Sampai akhirnya kamu tidak sadar bahwa lembaran novelnya sudah habis.

Membaca membuat kamu lebih banyak tahu. Tetapi setidaknya, membaca novel When Love is Not Enough tidak hanya membuatmu banyak tahu, tetapi juga menemukan gambaran untuk pengalaman baru.

Selamat membaca ^^

 

-Reviewer

 

Advertisements Share this:
Like this:Like Loading...