Review Buku #79 – Love, Life, and the List (2017)

Nobody else’s opinion about my art would matter until mine did.

Syarat yang harus dipenuhi untuk mengajukan pendaftaran ke universitas seni yang Abby Turner inginkan hanya tinggal satu. Berhasil menjual karya lukisannya ke orang lain. Menurut Abby itu tidaklah masalah karena ia percaya diri dengan kemampuannya, dan semua orang di sekitarnya juga berkata hal yang sama. Namun ketika Abby menunjukkan lukisannya ke kurator museum tempat ia bekerja, pria itu menolaknya. Menurut kurator tersebut, Lukisan Abby bagus tapi tidak ada perasaan yang terpancar, seperti hanya gambar hasil copy-an.

Abby tidak bisa menyerah begitu saja. Masa depan dan impiannya bergantung pada hal ini. Setelah menceritakan apa yang terjadi pada ibu dan kakeknya, mereka mengusulkan agar Abby mencoba segala hal baru untuk memperkaya rasa lukisannya. Dibentuklah daftar berisi hal – hal yang Abby akan lakukan untuk memberi pengalaman ke hati dan perasaannya. Abby hanya punya waktu empat minggu untuk membuat lima lukisan baru sebelum pameran diadakan.

We can only control ourselves. No matter how much we wish we could twist and bend someone’s will to ours, they have to want it too.

Biasanya Abby selalu bersama tiga orang sahabat dekatnya, kelompoknya selalu lengkap. Abby, Cooper, Justin dan Rachel. Tapi karena kegiatan libur musim panas Justin dan Rachel membuat mereka pergi jauh, hanya tinggal Abby dan Cooper Wells. Cooper adalah sahabat dekat sekaligus cinta tak terbalasnya. Saat musim panas tahun lalu, ketika Abby jujur akan perasaannya, Cooper tidak memberi respon apapun dan balasan untuk perasaan Abby hanya digantung begitu saja sampai sekarang. Abby berusaha tidak mempermasalahkan hal itu karena jika Cooper terus terang menolaknya, hubungan persahabatan mereka bisa putus.

Rencana “Heart List” yang dibuat oleh Abby terdiri dari 11 poin, dimana poin “merasakan putus cinta” sudah dicentang pertama kali. Poin lainnya seperti menghadapi ketakutan, membaca buku klasik, belajar kisah hidup orang asing hingga melihat sebuah kehidupan muncul ke dunia ada di dalam daftar. Kemudian Cooper berkata ia mau menemani Abby melakukan daftar tersebut dengan melakukan kegiatan yang sama.

Musim panas kali ini, musim panas yang hanya ada Abby dan Cooper, sepertinya akan berbeda dari biasanya. Namun melihat Cooper yang masih menganggap perasaannya adalah lelucon, Abby juga harus melakukan hal yang berbeda demi kenyamanan hatinya. Mungkin dimulai dengan bertemu teman baru atau pergi ke pesta bersama pria lain. Tapi kembali lagi pada diri Abby, apa dirinya berani menghadapi dampak dari perubahan yang terjadi?

I had changed. I wasn’t going to run away from something because I was worried it would make things different any longer.

Selamat. Sekali lagi gue dibuat terhanyut dalam cerita Kasie West.