Tentang That Summer

Bulan Agustus 2017 lalu jadi salah satu bulan paling bahagia buatku, karena akhirnyaaaa naskah yang sudah terpendam begitu lama pun terbit juga! Judulnya That Summer, terbitan Gramedia Pustaka Utama, menceritakan tentang dua orang bernama Ethan Zhang dan Julia Harper yang sama-sama memiliki mimpi buruk masa lalu. Mereka tidak sengaja bertemu dan ternyata justru bisa saling menyembuhkan. Sinopsis lengkapnya bisa diintip di sini.

Terbitnya That Summer ini jadi semakin istimewa karena dibarengi dengan peluncuran produk official merchandise That Summer, hasil kerjasamaku dengan Oh My Dear Paper, brand lokal produsen artsy goods milik Mbak Prieska Subagio. Melalui tangan berbakat Mbak Prieska, lahir 3 jenis merchandise berupa handpainted silk scarf, mini scarf, dan notebook. Semuanya bergambar burung Phoenix—seperti tato yang ada di pergelangan tangan Julia dan gambar di scarf yang pemberian Ethan—yang merupkan simbol “kelahiran kembali” Julia Harper setelah bangkit dari masa lalunya yang buruk. Merchandise That Summer X Prieska Subagio bisa langsung dipesan melalui Instagram @ohmydearpaper.

Selama masa promosi That Summer, aku dapat banyak pertanyaan dari keluarga, teman, dan followers di Instagram dan Twitter. Beberapa yang belum sempat terjawab akan aku rangkum di bawah ini ya.

Q: Inspirasi nulisnya dari mana?

Yang pertama kali mendatangkan inspirasi buatku untuk menulis That Summer ini adalah sebuah lagu. A K-Pop song, honestly. Judulnya ‘Back’ dari boyband Infinite. Lagunya sedih, tentang seseorang yang menginginkan kekasihnya kembali dan meminta agar tidak dilupakan. Entah kenapa lagu ini bikin aku pengen menulis cerita tragis, tapi yang endingnya HARUS melegakan hati. Seenggaknya hatiku sendiri sebagai penulis hehe…

Q: Risetnya gimana?

Selain riset pustaka alias baca sebanyak mungkin artikel yang relevan dengan cerita, aku juga dibantu dua sepupuku tersayang, dr. Anggie Savitri dan dr. Ayu Galuh untuk melengkapi informasi di bidang medis. Sedangkan untuk membangun latar belakang Zero & Beyond (kantonya Ethan) dan alur kerja di agensi iklan, aku dibantu salah satu sahabatku yang juga praktisi di bidang periklanan, Damar Wijayanti. Terima kasih kepada mereka bertiga, yang sudah membantu menempel potongan fakta dalam cerita fiksi ini.

Q: Bagi pengalaman selama menulis That Summer dong. Cerita ini sudah sempat dipost di website Gramedia Writing Project gwp.co.id sejak beberapa tahun lalu, tapi kenapa baru terbit sekarang? 

Perjalanan That Summer memang terbilang panjaaang dan berat untukku secara pribadi. Naskah yang mulai ditulis sejak akhir 2013 ini sempat mandek sampai 3/4 bagian karena fokusku terbagi dengan pekerjaan dan persiapan pernikahan. Setelah menikah dan hamil, semakin terbengkalai lagi deh naskahnya. Sampai beberapa minggu menjelang melahirkan—saat itu aku harus bedrest total karena plasenta previa—That Summer justru baru kepegang lagi. Dalam kondisi hamil besar, naskahnya pun selesai dalam beberapa hari. Kukirim ke Mbak Hetih Rusli bulan Juli 2015 dan bulan Oktober 2015 dapat jawaban email dari Utha, editorku, berisi beberapa catatan revisi. Revisinya sedikit, kata Utha. Tapi beraaaaat karena Utha minta beberapa bagian dibuat lebih drama, diperdalam pergolakan emosi dan detail perasaannya. Akhirnya aku memutuskan untuk menambah subplot, bukan cuma satu, tapi banyak! Bahkan menambah bab dan mengubah ending. Catatan revisiku sudah lengkap di notes hp (nulisnya terpaksa pake notes aja karena sama sekali nggak sempat pegang laptop), tambahan subplot sudah siap hanya dalam 2 minggu setelah email dari Utha aku terima. Tapi aku sambil ngurus bayi, bok! Sendirian, suami jauh, tanpa baby sitter, mau pegang laptop aja mesti nunggu bayi tidur. Begitu udah asyik ngetik, eh doi nangis minta nyusu hahaha… Hampir setiap malam tuh aku begadang ngerjain That Summer, sampai suatu hari aku nggak sanggup begadang lagi dan naskah pun kembali terbengkalai. Hingga satu tahun berlalu…

Aku punya banyak banget alasan untuk menunda menyelesaikan revisi That Summer, mulai dari urusan anak sampai perkara pindahan dari Lampung ke Bali. Makanya aku bersyukur banget tim GPU masih mau menerima dengan tangan terbuka ketika akhirnya naskah final That Summer selesai. Tepatnya bulan April 2017 aku mengirim revisi final ke Utha dan mendapat respon positif beberapa minggu kemudian. Alhamdulillah semuanya dilancarkan sampai akhirnya That Summer terbit bulan Agustus 2017 lalu. Hore!

Cerita pengalaman menulisnya aja bisa jadi satu novel sendiri kayaknya ya haha… Tapi memang bener deh, perjalanan That Summer ini sama sekali nggak mudah buatku. Selain karena alasan yang sudah disebutkan di atas, menulis bab-bab akhir (versi revisi) benar-benar menguras emosiku. Aku berusaha menjabarkan perasaan dan emosi tokohnya dengan sangat mendetail, jadi dalam prosesnya aku juga jadi ikutan depresi dan sedih bareng Ethan dan Julia. Hopefully, emosi yang aku rasakan selama menulis juga bisa tersampaikan dengan baik ke para pembaca ya.

Melalui tulisan ini, aku juga mau berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu ‘lahirnya’ That Summer: Utha my beloved editor, mbak Hetih Rusli, dan tim Gramedia Pustaka Utama. Teman-teman Gramedia Writing Project Batch 1 yang selalu support dari jauh. Para endorser: Estelita Liana (Puteri Indonesia Pariwisata & Miss Supranational Indonesia 2014), Yohana Sejati (Puteri Indonesia DIY 2016), Bernard Batubara (penulis), Florentia Anindita (Puteri Indonesia DIY 2013 & news anchor TVOne), Nurul Jamilah (Putri Pariwisata Indonesia Sumsel 2011 & news anchor), Fatimah Nada (selebgram), Rintan Ghasani (enterpreneur, fashion & beauty enthusiast), Dilla Fadiela (professional model). Para reviewer: @fiksimetropop, @seffisoffi, @halidahanun, @pinksreview, @tourianpeekybook, @rizkymirgawati, @peekthebook, @you_r_wish, @y0nea, @fikriah_azharii, dan semua reviewer di Goodreads yang sungguh baik hati. Nggak ketinggalan tentunya untuk seluruh pembaca tercinta di manapun berada, terima kasih sudah membaca That Summer. Semoga kisah Ethan dan Julia bisa menghangatkan hati yang dingin, menyembuhkan luka yang masih terbuka, melegakan rasa marah dan dendam sehingga kita bisa memaafkan diri sendiri dan segera move on menuju kehidupan yang lebih bahagia.

PS: Saat ini masih tersedia di toko buku seluruh Indonesia, toko buku online, dan dalam bentuk digital (e-book) via aplikasi SCOOP. Teman-teman yang sudah beli dan baca, jangan lupa mention dan tag aku di media sosial ya! Thank you!

 

 

Share this:
Like this:Like Loading... Related